MATA INDONESIA, MADRID – La Peregrina adalah salah satu mutiara yang paling terkenal dalam sejarah dunia. Dihargai karena ukurannya, bentuknya yang sempurna, dan asal-usulnya yang mengesankan. La Peregrina berarti “Pengembara” dalam bahasa Spanyol.
Perjalanan mutiara paling sempurna didunia ini melewati beberapa tangan yang berpengaruh di sejarah dunia.
Pada 1950-an dan 1960-an Mutiara identik dengan glamor dan ketenaran.. Dikenakan oleh para perempuan seperti Coco Chanel, Jackie Kennedy dan Marilyn Monroe: para selebritas aristrokat pada abad ke-20. Mutiara dipercaya diburu manusia sejak tahun 5000-an sebelum Masehi di beberapa situs pantai di kawasan Samudra Hindia.
Obsesi terhadap mutiara memicu terciptanya jaringan perdagangan tertua di dunia yang menghubungkan pusat mutiara di pantai India, Sri Lanka, Teluk Persia dan Laut Merah dengan kota-kota kuno di dunia.
Mutiara dianggap melambangkan Aphrodite, dewi cinta Yunani, yang diyakini lahir dari laut.
Aprhodite sering digambarkan muncul dari cangkang atau mengenakan anting-anting mutiara dalam seni Romawi, seperti dalam lukisan dinding Pompeii yang berasal dari abad ke-1 Masehi.
Sepasang mutiara dan kecantikan ideal ditempa sangat awal dalam sejarah seni.
Bangsa Romawi bisa dibilang sangat fanatik terhadap mutiara. Pada abad ke-1 SM, Pliny the Elder menggambarkan bagaimana “peringkat teratas dari semua hal yang berharga dipegang oleh mutiara”.
Potret mumi yang ditemukan di cekungan Faiyum yang diduga hidup di masa Mesir Romawi, menunjukkan hasrat pada kalung dan anting mutiara, kendati mungkin yang dimiliki orang-orang pada masa itu hanyalah mutiara palsu yang dibuat dari perak dan kaca.
Pada masa itu Mutiara dianggap melambangkan Aphrodite atau dewi cinta Yunani yang diyakini lahir dari laut. Aphrodite sering digambarkan muncul dari cangkang atau mengenakan anting-anting mutiara dalam seni Romawi, seperti dalam lukisan dinding Pompeii yang berasal dari abad ke-1 Masehi.
Keanggunan dan keindahan mutiara sampai memengaruhi ritual keagamaan. Suatu cerita dalam agama Kristen mencatat perbandingan antara mutiara dengan surga yang diutarakan oleh Yesus: ”Kerajaan surga adalah seperti seorang pedagang yang mencari mutiara yang bagus. Ketika ia menemukan mutiara yang sangat berharga, ia pergi dan menjual semua yang dia miliki dan membelinya.”
Kelangkaan bentuk dan warna yang murni dari mutiara juga membuatnya menjadi simbol yang tepat untuk Yesus.
Namun penulis-penulis Kristen awal seperti Ephraim dari Suriah, Origenes dan Clement dari Alexandria secara terbuka mengeritik orang-orang yang melihat mutiara hanya sebagai perhiasan dan kehilangan makna Kristen mereka yang sebenarnya.
Namun pada akhir Abad Pertengahan dan Renaisans, mutiara menghiasi salib yang berfungsi sebagai simbol kemurnian Kristus dan Perawan Maria.
Dari Kaisar Hingga Aktris
La Peregrina salah satu mutiara tersempurna pertama kali ditemukan di Teluk Panama pada akhir tahun 1500-an. Mutiara ini kemudian menjadi milik keluarga kerajaan Spanyol sampai awal 1800-an. Lalu pada 1808, Napoleon Bonaparte dari Prancis menyerbu Spanyol dan menunjuk saudaranya, Joseph Bonaparte, menduduki takhta Spanyol.
Ketika Prancis diusir dari Spanyol pada tahun 1813, Joseph membawa mutiara itu kembali ke Prancis dan memberikannya kepada saudara iparnya yang bernama Hortense de Beauharnais.
Mutiara itu kemudian diwariskan kepada putranya, Charles Louis Napoleon Bonaparte, yang nantinya menjadi Napoleon III, Presiden dan Kaisar Prancis pada pertengahan 1800-an.
Ketika Napoleon III memerlukan uang, ia kemudian menjualnya kepada James Hamilton, Duke of Abercorn dari Inggris. Setelah itu mutiara inidibeli oleh aktor Richard Burton dengan nilai USD 37.000, atau sekitar Rp 528 juta, dalam sebuah lelang pada 1969.
Setelah mengarungi perjalanan dari tangan ke tangan La Peregrina akhirnya menjadi salah satu barang berharga milik kekasih Richard Burton, aktris Elizabeth Taylor.
Kisah unik juga pernah terjadi tentang mutiara ini, Saat itu Taylor kalang kabut mencari Mutiara tersebut sampai ia mencari di setiap sudut rumah dan akhirnya mutiara tersebut sedang digigit dan dikunyah oleh anjing ras Pekinese yang ia pelihara. Setelah kematian Taylor, La Peregrina dijual dalam sebuah lelang dengan nilai USD 11,8 juta atau sekitar Rp168 miliar kepada pembeli yang tak disebutkan namanya.
Reporter : Ananda Nuraini