Misteri Dibalik Jalur Cadas Pangeran di Sumedang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Cadas Pangeran merupakan jalanan berliku yang berada di daerah Sumedang Jawa Barat. Cadas Pangeran akrab dengan beberapa peristiwa kecelakaan dan ltanah ongsor.

Banyak mitos berkembang, adanya campur tangan ghaib tentang kecelakaan yang terjadi disana dengan dihubungkan kisah mistis sang penunggu yang kerap meminta tumbal.

Menurut sejarahnya jalan Cadas Pangeran dibangun pada tahun 1809, atas ide gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels. Namun, keberhasilan Daendels itu tak terlepas dari penderitaan ratusan ribu warga Jawa yang disuruh kerja paksa atau rodi tanpa bayaran sesen pun.

Tak terhitung lagi, ribuan warga pribumi yang tewas, baik yang melawan maupun akibat kerja rodi.

Kabar mengenai ribuan penduduk Sumedang yang tewas akibat kerja rodi tentu membuat gusar penguasa setempat saat itu, yaitu Pangeran Kusumahdinata atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Kornel.

Atas kenyataan itulah, Pangeran Kornel berencana secara terang-terangan melawan Daendels di hadapan para pekerja dan masyarakat Sumedang.

Saat hari tiba pangeran kornel menghampiri Daendels di kawasan pembangunan Cadas Pangeran lalu berjabat tangan dengan tangan kiri, lalu penguasa Sumedang ini menghunus keris Naga Sastra di tangan kanannya sebagai tanda perlawanan dari pihak Sumedang.

Sejak dibangun di abad 18 cerita meta fisika bertebaran, mulai dari batu cadas yang gagal di belah, hingga tumbal trisula yang menyanggah jalan penuh aral ini. Yang paling sering diceritakan yaitu adanya sejumlah lelembut yang mewujud pada saat-saat tertentu.

Menurut Aki Iki seorang kuncen Cadas Pangeran, dalam tayangan Silet mengatakan bahwa di Cadas Pangeran itu ada gagaman atau tumbal yaitu berupa trisula yang ditanammkan di badan jalan.

Trisula, tri yang artinya tiga, sula yang artinya tumbal. Trisula itu terdiri dari hewan harimau, ular dan monyet yang dijadikan tumbal untuk menjaga Cadas Pangeran.

Mitos tentang penunggu Cadas Pangeran tersebut terus dikisahkan oleh masyarakat sekitar, kisah tersebut tumbuh subur dan melegenda. Konon jika melewati Cadas Pangeran siapapun tidak boleh berbicara sembarangan dan sombong, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Cadas Pangeran hingga kini menjadi titik paling misterius mulai dari mitos ular besar yang memotong jalan, juga perwujudan wanita cantik yang sering menggoda warga sekitar yang melintas cadas pangeran di malam hari.

Reporter: Nining Melani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini