Mengenang Pertemuan Sutopo dan Raisa, Berawal dari Mention di Twitter & Didukung Netizen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hari ini, Selasa 7 Juli 2020, tepat satu tahun Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia. Sebelum meninggal sosok Sutopo kerap tampil di televisi sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sutopo tutup usia saat menjalani pengobatan RS St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Cina, Minggu 7 Juli 2019 waktu setempat. Ia menghembuskan nafas terakhirnya usai berjuang melawan kanker paru selama satu setengah tahun.

Saat menyampaikan informasi tentang bencana yang ada di Indonesia, Sutopo dikenal publik sebagai seseorang yang bertanggung jawab dan ramah dengan wartawan dan publik. Namanya semakin dikenal karena mengidolakan penyanyi cantik Raisa.

BACA JUGA: Tangkuban Perahu Meletus, Warganet Rindukan Sosok Sutopo

Pria kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969, ini selalu mentwit tentang penyakit kanker kepada sesama penderita penyakit kanker. Sutopo pun kerap me-mention akun Twitter Raisa, @raisa6690.

Sejak tahun 2017, Sutopo ranjin menulis nama Raisa untuk penyemangat kawan seperjuangan penderita kanker. Namun, cuitan Sutopo pada 1 Oktober 2018 baru mendapat sambautan hangat warganet dan kemudian viral.

Tak sedikit warganet yang me-retweet hingga me-mention Raisa agar bisa berjumpa dengan Sutopo. Warganet bahkan membuat tagar #RaisaMeetSutopo. Tagar ini pun sempat ramai.

“Meski kanker paru stadium 4B, saya tetap berusaha melayani media dan masyarakat dengan baik. Untuk rekan penyintas kanker. Jangan patah semangat. Tetap sabar, kerja dan berdoa. Hidup itu bukan panjang-pendeknya usia. Tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain.@raisa6690,” tulis Sutopo.

Cuitan Sutopo yang viral pun berbuah manis dengan adanya respon dari Raisa. Melalui akun twitternya, Raisa mengapresiasi upaya mempertemukannya dengan Sutopo, yang dinilai memberi banyak inspirasi.

“Hari ini twitterku ramai dengan #RaisaMeetSutopo, dan ngebaca semua cerita di tweet temen2, bikin aku rasanya udh kenal deket sama Pak Sutopo yang disayang banyak orang. Semangat dan terus menginspirasi ya Pak @Sutopo_PN,” tulis Raisa.

Sutopo pun kaget dan merasa khawatir akan grogi jika bertemu idolanya, hingga berujung salah satu cuitan lucunya menghibur warganet.

“Janganlah ketemu, nanti saya malah “Terjebak Nostalgia”.
Bisa juga “Serba Salah” malah celakanya kalau saya sampai “Jatuh Hati” dan akhirnya menganggap sebagai “Mantan Terindah” ha-ha-ha…,” tulis Sutopo.

BACA JUGA: Cari Info Gempa Maluku Utara, Netizen Kangen Sutopo

Rupanya, Sutopo dan Raisa juga pernah berkomunikasi melalui panggilan video. Hal ini terjadi saat Sutopo mengabarkan perkembangan terkini penanganan bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala di kantor BNPB, Jakarta, 3 Oktober 2018.

Seorang staf memberikan ponsel pada Sutopo. Diujung telepon sudah ada Raisa. Keduanya akhirnya berkomunikasi melalui video call.

“Saya terima kasih mbak. Ini menjadi kenangan terindah buatku,” kata Sutopo.

Setelah itu, akhirnya impian Sutopo untuk bertemu Raisa terwujud. Momen pertemuan itu diunggahnya pada Selasa 6 Oktober 2018 lalu.

“Horreee akhirnya bertemu Raisa. Malah Raisa nyanyi di depan Raisa mengucapkannya lewat akun Twitter-nya, @raisa6690, yang dikutip Selasa 7 Juli 2020.

Sutopo sempat terpaku melihat sosok idola tiba-tiba benar-benar hadir di depannya. Tak lama kemudian, senyum lebar terpancar dari wajah pria kelahiran Boyolali itu.
“Hallo Bapak Apa Kabar,” kata Raisa.

“Hallo, saya malah bingung ini siapa gitu kan,” kata Sutopo.

“Saya juga, kayaknya kenal,” sahut Raisa.

“Ini mbak Raisa kan ya,” tutur Sutopo.

BACA JUGA: Sesal Rossa Abaikan Permintaan Sederhana Almarhum Sutopo

Raisa juga nampak menyanyikan beberapa lagu untuk Sutopo yang duduk di kursi terdepan dari puluhan penonton yang hadir. Ia tampak terpaku menyaksikan penampilan sang idola ada di depan mata.

“Saya terima kasih sekali,” kata Sutopo.

“Sehat terus ya, Pak,” ucap Raisa.

“Dengan ketemunya Mbak Raisa mudah-mudahan saya sehat,” tambah Sutopo.

“Tadi malam itu saya mimpi, anggrek di rumah saya itu bermekaran. Ketemulah saya dengan anggrek Indonesia, Mbak Raisa,” tutur Sutopo.

Kini Sutopo telah tiada. Tapi, kenangan tentang sosok dirinya yang begitu mengidolai Raisa dan keramahannya kepada awak media dan publik akan selalu terkenang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini