Mengenal Chris Kyle, Sosok di Balik Film “American Sniper”

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA –  Pria bernama Chris Kyle lahir di Oddessa, Texas, Amerika Serikat (AS) pada 8 April 1974. Ayahnya, Wayne Kenneth Kyle – merupakan guru di sekolah minggu gereja, sementara sang ibu yang bernama Debby Lynn.

Ayahnya diketahui memiliki senapan springfield 30-60 bolt-action yang bisa ia gunakan untuk berburu rusa dan hewan buruan lainnya untuk santap malam. Senapan itu digunakan oleh Chris yang sedang belajar menembak pada usia 8 tahun.

Selain gemar menembak, Chris sempat bergabung dengan olahraga menunggang kuda di sekolahnya. Namun, setelah itu Chris memutuskan untuk mendaftar sebagai anggota militer Amerika Serikat.

Awalnya ia melamar ke unit khusus marinir dengan spesifikasi operasi khusus, namun ditolak karena dianggap tidak potensial. Ia tidak menyerah begitu saja, ia melamar ke pasukan SEAL dan berhasil menjadi anggota.

Chris kemudian ditempatkan di BUDS. Selama di kamp pelatihan ia menerima banyak perhatian karena memiliki kemampuan berbakat dalam hal menembak. Selama perang Irak, ia membuat keputusan terbaik dengan menembak seorang pemberontak yang akan melemparkan granat roket dan menembak seorang perempuan dengan granat di tangannya saat ia mencoba mendekati sekelompok mariner AS.

Chris Kyle merupakan anggota Navy SEAL yang cukup dikenal di Texas, AS. Sejak kecil, kemampuan Chris Kyle dalam berburu dan menembak sudah diasah oleh ayahnya. Sebelum bergabung dengan militer, Chris Kyle adalah seorang koboi rodeo.

Sementara itu, Chris Kyle juga merasakan sakitnya dikhianati oleh kekasihnya yang membuatnya frustrasi. Pengalaman inilah dan beberapa alasan lain yang membuat Chris Kyle mantap untuk bergabung dengan Navy SEAL AS.

Bakatnya sejak kecil membuat Chris Kyle bergabung dengan pasukan khusus sniper atau penembak jitu. Dia kemudian menemukan belahan jiwanya sebelum misi pertama. Cintanya berakar pada Taya Renae.

Selama aksinya di medan perang, Chris ditembak dua kali. Ia juga berhasil selamat dari kecelakaan helikopter. Namanya kemudian semakin terkenal di seluruh dunia ketika muncul di film layar lebar berjudul “American Sniper”.

Karakter Chris diperankan oleh aktor Hollywood Bradley Cooper. Film yang disutradarai oleh Clint Eastwood ini menerima 6 nominasi Oscar, termasuk Film Terbaik, Skenario Adaptasi Terbaik, dan Aktor Terbaik untuk Cooper. Sementara “American Sniper” memenangkan kategori Best Sound Editing.

Meskipun banyak pencapaian, hidup Chris relatif singkat. Pada usia 38, ia dan rekannya, Chad Littlefield, ditembak dan dibunuh oleh veteran Angkatan Laut AS, Eddie Ray Routh, yang menderita gangguan stres pasca-trauma dan dirawat.

Keduanya ditembak saat Routh dibawa ke lapangan tembak untuk membantu pemulihan. Keluarga Routh mengatakan dia menderita PTSD selama dinas militernya. Atas pengabdiannya, Chris Kyle telah menerima berbagai penghargaan, termasuk dua Silver Starts, lima Bronze Stars with Valor, dua Medali Prestasi Angkatan Laut dan Korps Marinir, dan satu Penghargaan Angkatan Laut dan Korps Marinir.

Karena begitu besarnya jasa Chris, namanya juga diabadikan dalam undang-undang setempat, yaitu Senat Bill 162 atau “Chris Kyle Bill”. Undang-undang tersebut, yang ditandatangani oleh Gubernur Texas Rick Perry pada Agustus 2013, mengatur pencapaian personel militer dengan pelatihan operasi khusus untuk penerbitan izin kerja. Istri Chris Taya Kyle menghadiri upacara penandatanganan secara langsung.

Pada 2 Februari 2015, tepat dua tahun setelah kematian Chris Kyle, Gubernur Greg Abbott menetapkan “Hari Chris Kyle” di Texas, negara bagian di mana ia menghabiskan hari-harinya setelah bertugas di Irak. Sedangkan Taya Kyle juga mendirikan Chris Kyle Frog Foundation untuk membantu pernikahan personel militer dan darurat serta keluarga mereka.

Pada tahun ketiga peringatan kematian Chris Kyle, Taya memposting beberapa kata yang menyayat hati di Facebook, menggambarkan bagaimana perasaannya kehilangan suaminya dan menjalani hari-hari tanpa suaminya.

“Hanya ada satu Chris Kyle. Orang mengatakan Anda belajar hidup dengan rasa sakit, dan itu mungkin benar. Saya telah belajar untuk bergerak maju dalam hidup, untuk melakukan yang terbaik dengan hasrat dan warisannya, tetapi saya tidak pernah benar-benar hidup tanpanya,” tutur Taya.

“Untuk Chris, terima kasih telah membuatku mencintaimu. Selama perjanjian, Anda adalah cintaku, hidupku. Aku akan melanjutkan hidup ini, mencintaimu di setiap langkah, lagi dan lagi. Hal terbaik yang pernah kulakukan adalah mencintaimu,” tuntasnya.

 

Reporter : Syifa Ayuni Qotrunnada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini