MATA INDONESIA, JAKARTA – Para arkeolog menemukan bagian dari menara Aztec yang dibentuk dari tengkorak manusia di bawah pusat Kota Meksiko. Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) juga menemukan 119 tengkorak lainnya.
Tumpukan tengkorak ini diyakini oleh masyarakat Aztec sebagai bagian dari sebuah rak tengkorak dari kuil Dewa Matahari, perang, dan pengorbanan manusia di masa peradaban Aztec.
Menara yang disebutkan sebagai bagian dari Huey Tzompantli ini menimbulkan ketakutan para tantara Spanyol yang dipimpin Hernan Cortés ketika mereka menduduki ibu kota Aztec 500 tahun silam.
Menara ini sebelumnya ditemukan pada 2015 saat restorasi sebuah bangunan di ibu kota Meksiko. Situs berbentuk silinder itu ditemukan di dekat Katedral Metropolitan yang dibangun di atas Templo Mayor (Kuil Agung), salah satu kuil utama ibu kota Tenochtitlan, yang kini dikenal sebagai Kota Meksiko.
Alejandra Frausto, Menteri Kebudayaan Meksiko mengaku terkejut akan keberadaan Tempo Mayor. Menurutnya, Huey Tzompantli merupakan salah salah satu penemuan arkeologi paling mengesankan dalam beberapa tahun terakhir di Meksiko.
Para arkeolog telah mengidentifikasi tiga tahap pembangunan menara tersebut, yang dimulai antara 1486 dan 1502.
Saat pertama kali menemukan menara ini, para antropolog yang mulanya mengira akan mendapati tengkorak prajurit-prajurit muda. Pasalnya, mereka juga menemukan tengkorak perempuan dan anak-anak.
Ini menimbulkan pertanyaan tentang praktik pengorbanan manusia di masa Kekaisaran Aztec.
“Kami tidak dapat mengatakan apakah orang-orang ini sebelumnya merupakan seorang prajurit. Mungkin beberapa di antara mereka adalah tawanan yang sengaja ditangkapi untuk kemudian dikorbankan dalam ritual,” kata arkeolog Raul Barrera.
Menurut Raul, orang-orang tersebut semuanya disucikan dan dijadikan semacam hadiah untuk para dewa atau dijadikan sebagai pengumpamaan dewa-dewa itu sendiri.
Reporter: Muhammad Raja A.P.
