Mangkunegara IX Wafat, Pernah Jadi Mantu Soekarno hingga Komisaris Bumiputera

Baca Juga

MATA INDONESIA, SOLO – Kabar duka datang dari Kasunanan Surakarta. Raja Mangkunegaran Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX dikabarkan meninggal dunia pada Jumat 13 Agustus 2021 pukul 02.30 WIB.

KGPAA Mangkunegara IX rupanya meninggal dunia akibat penyakit jantung, seperti dikonfirmasi oleh Humas Pura Mangkunegaran, Joko Pramudya. Jenasahnya sudah tiba di Solo dan akan dimakamkan menggunakan adat Mataram.

Semasa hidupnya, ia pernah mempersunting putri Presiden ke-1 RI Ir Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri pada 16 September 1974. Kala itu Sukmawati berusia 23 tahun.

Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang anal yakni GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara yang pernah menjadi anggota DPRD Surakarta, dan GRA Putri Agung Suniwati. Namun pernikahan mereka berakhir dengan perceraian pada tahun 1983, sebelum KGPAA Mangkunegara IX diangkat menjadi pemegang tahta di Mangkunegaran Solo.

Lalu KGPAA Mangkunegara IX menikah kembali dengan Sujiwakusuma. Dari pernikahannya ini pula ia mendapat dua orang anak yaitu GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan GRA Ancilasura Sudjiwo.

KGPAA Mangkunegara IX, yang memiliki nama GPH Sujiwakusuma, sebenarnya bukan calon raja utama di Mangkunegaran Solo. Namun ia akhirnya mendapat gelar putra mahkota dan bisa naik tahta setelah sang kakak, yang semula akan menjadi pewaris tahta, meninggal dunia.

KGPAA Mangkunegara IX naik tahta pada tahun 1988, setahun setelah ayahnya, Mangkunegara VIII wafat. Pengangkatan KGPAA Mangkunegara IX sendiri juga sempat dipenuhi kontroversi karena untuk pertama kalinya Mangkunegaran Solo melibatkan kerabat di luar inti untuk turut serta dalam keputusan penentuan tahta.

Selain menjadi penguasa di Pura Mangkunegara, Mangkunegara IX juga pernah menjadi komisaris di Superholding PT Bumiputra 1912. Mangkunegara IX diangkat menjadi komisaris pada 12 Februari 2017.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini