MATA INDONESIA, LIMA – Kota ini adalah bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Namanya Machu Picchu. Dulu kota ini adalah bagian dari kekuasaan Kekaisaran Inca.
Berada di Pegunungan Andes, Lembah Urubamba, Peru. Kota ini berdiri di atas sungai Urubamba. Kaisar Inca Panchacuti membangun kota ini pada tahun 1450 M.
Tempat ini adalah situs paling suci dari semua situs peninggalan Suku Inca. Machu Picchu terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1983.
Prakiraan kalau Machu Picchu ini berfungsi sebagai benteng. Tempat ini juga tempat peristirahatan kekaisaran juga upacara keagamaan. Lalu Kekaisaran Inca runtuh. Akhirnya kota ini perlahan-lahan hilang dan banyak warganya yang meninggalkannya. Hingga akhirnya datang seorang arkeolog Amerika di situs ini.
Arkeolog bernama Hiram Bingham III saat itu sedang berkelana di tahun 1911. Awalnya Hiram Bingham III sedang mencari kota Vilcabamba.
Ia kaget ketika menemukan Machu Picchu yang sering menjadi cerita legenda sebagai kota yang hilang. Konon katanya, kota ini hancur setelah masa kekuasaan Spanyol tahun 1532. Awalnya Bingham III ini bersikeras kalau kota ini adalah Vilcabamba. Hingga ia meninggal, ia masih yakin bahwa kota ini adalah Vilcabamba.
Tapi para peneliti malah menemukan fakta kalau Vilcabamba itu kota yang berbeda. Letaknya sekitar 50 mil dari barat Machu Picchu dan ada di dalam hutan.
Waktu masih berdiri, penduduk kotanya mencapai 1000 orang. Bangunan kota ini dari batu dan kokoh. Padahal, dari sisi geografisnya, daerah ini sering gempa.
Hal ini menarik para peneliti. Kota Machu Picchu memiliki teknologi yang bagus dan maju. Banyak yang mulai mempelajari kota kuno ini dan peninggalannya yang tersisa.
Setelah mereka pelajari ternyata menemukan beberapa hal. Kota Machu Picchu ini memiliki konstruksi bangunan yang kokoh. Batunya tersusun rapi tanpa perekat tapi tidak pernah erosi atau berubah.
Orang-orang Inca yang familiar dengan alamnya sudah paham. Mendirikan bangunan-bangunan di Machu Picchu dengan perkiraan kalau ada bencana alam. Jadi semua sudah persiapan matang.
Teknologi mereka juga menarik. Perlu diingat ya, batu bangunan kota ini tidak pakai perekat. Kalau terjadi gempa, mereka akan ikut bergetar. Mungkin inilah kenapa kita masih bisa lihat kota unik ini. Batu bangunan akan bergerak sesuai dengan pergerakan bumi. Para peneliti sering menyebutnya ‘The Dancing Stones’.
Jadi, bangunan di Machu Picchu ini agak bergetar saat gempa. Tapi setelah itu, akan kembali seperti semula. Atap-atap bangunannya agak luntur tapi konstruksi bangunan mereka masih stabil. Nyaris seperti tidak termakan waktu.
Detil bangunan disitu juga mengagumkan. Ujung bangunannya lebih bulat dan tidak tajam. Batu untuk membangun tersusun tapi tidak rata seperti garis. Batu-batu ini terpotong agar bisa saling ‘menempel’ seperti puzzle dengan satu sama lain.
Hebatnya, pembangunan Machu Picchu ini tanpa alat. Ingat, ini adalah kota yang kuno. Penduduknya tidak menggunakan pakai alat tertentu untuk memotong dan mengangkat batu. Sejujurnya, para peneliti juga masih belum yakin bagaimana mereka membangun semua bangunan di kota ini.
Dengan apa, ya, mereka membawa batunya? Atau, bagaimana mereka memotong batu tersebut?
Para peneliti juga masih menebak-nebak. Ada yang mengira mereka mendorong batu-batu ini bersama. Apalagi tanah di daerah mereka agak basah, mereka bisa saja mendorong batu-batu ini. Tapi tetap tidak ada jawaban pastinya.
Selain bangunan, sistem perairan kota ini juga canggih. Zaman dahulu, kalau mau membangun peradaban harus ada pasokan air dan sumber daya alam yang cukup. Kalau tidak ada hal ini, mereka akan kesulitan bertahan hidup.
Sistem air di Machu Picchu termasuk rumit. Mereka menghitung lebar dan kedalaman saluran air. Mereka detil dengan hal ini dan mereka punya kanal air yang sangat bagus. Orang Machu Picchu memperkirakan semuanya. Dari air yang mengalir hingga kira-kira sebanyak apa air yang akan terkumpul.
Mereka juga punya terasering. Karena daerah mereka rutin diguyur hujan, terasering ini membantu mengurangi adanya longsor. Apalagi kalau tanah lagi lembek karena air. Tanahnya juga digunakan untuk bercocok tanam.
Setelah mencari tahu tentang Machu Picchu dan kehebatannya, wajar saja jika kota ini adalah bagian dari keajaiban dunia. Kota ini punya teknologi yang bagus. Nyaris berbagai hal yang ada disana diperkirakan secara detil. Tidak heran, kota ini masih berdiri sampai sekarang.
Penulis: Deandra Alika Hefandia