Kisah WS Rendra Dipenjara Penguasa Orde Baru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat Rezim Orde Baru berkuasa, banyak nyawa rakyat Indonesia yang melayang karena kebijakan otoritarian Soeharto. Namun, masyarakat tak berhenti melakukan perlawanan dengan melakukan berbagai cara. Salah satunya menyuarakan perjuangan melalui karya seperti dilakukan WS Rendra.

Rendra merupakan salah satu sastrawan legendaris Indonesia. Pada masa orde baru, ia membuat sajak-sajak yang sering menyinggung kondisi perpolitikan Indonesia, termasuk menyuarakan penderitaan rakyat.

Akibatnya, dia sering mendapat teror dengan ancaman penjara. Namun hal itu tidak pernah membuat Rendra berhenti berkarya.

Pernah saat Rendra membawakan sebuah puisi yang dianggap menyinggung pemerintahan Orde Baru di Taman Ismail Marzuki, ia mendapat surat ancaman. Tiga hari setelahnya, Rendra akhirnya dipenjara aparat Orde Baru.

Walaupun demikian, perjuangan serta karya-karyanya akan tetap dikenang rakyat yang berjuang.

Reporter: Tashyarani Edi Putri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini