MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar duka kembali menyelimuti dunia musik Indonesia. Mantan pembetot bas Dewa 19, Erwin Prasetya, meninggal dunia Sabtu 2 Mei 2020 pagi di usia 48 tahun.
Tidak hanya bermain bass, Erwin semasa hidup juga diketahui mahir menciptakan lagu. Berikut kenangan karyanya bersama Dewa 19, Kla Project, Evo Band, TIC Band hingga Matadewa.
Dewa 19
Saat masih bermusik bersama Dewa 19, mendiang Erwin beberapa kali membuat lagu yang kemudian menjadi hits di industri musik Indonesia. Lagu-lagu ciptaannya selama di Dewa 19 antara lain Kirana, Restoe Boemi dan Kamulah Satu-satunya.
Erwin Prasetya juga terlibat dalam penciptaan hits Dewa 19 lainnya seperti Still I’m Sure We Love Again, Sebelum Kau Terlelap dan Selatan Jakarta.
Ia juga ikut andil dalam beberapa album Dewa 19 seperti Dewa 19 (1992), Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), The Best Of Dewa 19 (1999), Bintang Lima (2000) dan Cintailah Cinta (2002).
TIC Band
Selepas dari Dewa 19, Erwin bergabung dengan TIC band. Dalam band ini ia menjadi additional player (pemain cabutan). Bersama band ini, ia sukses menelurkan satu album yang bertema Suara Anak Adam, rilis tahun 2003. Dia ikut andil sebagai Musik Produser, Komposer dan Musisi dalam album ini.
Kla Project
Erwin juga sempat bergabung dengan Kla Project yang dipimpin oleh Katon Bagaskara. Di sana ia sempat menelurkan satu buah album berjudul New Chapter di tahun 2004.
EVO Band
Pada 2006 Erwin memproduserkan grup musik yang dinamai EVO Band. Nama ini diartikan evolusi. Evolusi musik rock Indonesia. Band ini yang terdiri dari Helda (Vocal), Adnil Faisal (gitaris)/ Eks Base Jam, Didit Saad (gitaris) / Eks Plastik, Angga Tarmizi (keyboard & syntetizer) / Eks Bullet, Ronald Fristianto (drummer) / Eks GIGI Band dan DR PM.
Grup ini merekrut vokalis dengan cara audisi yang ditayangkan di siaran televisi. Album eVo dimulai dengan instrumentalia dalam Prelude yang merupakan opening song album ini, kemudian Agresif merupakan theme song Reinkarnasi, Dia dan Aku, Telah Berlalu, Amalia (lagu karangan Erwin), Evolution, Space Bound, Takkan Lagi, Stop, Kepala Batu.
Matadewa
Bergabung dengan kawan lamanya sebagai drummer dari masa awal Dewa 19, yaitu Wawan Juniarso terbentuklah grup Matadewa pada tahun 2009. Di grup ini bergabung Erwin Prasetya (bassist), Wawan Juniarso (drummer),Yuda (gitaris),Roby Zoelky(vokalis). Grup ini mengusung lagu Aku dan Laguku, Jamilah, Kirana,Cintamu Cintaku, Avril, Sehidup Semati, Kuingin, Kembali seperti Dulu, Nikmatilah Diriku, Tuhan Tolonglah….
Bersama Ari Lasso
Selain itu, Erwin juga pernah bersama Ari Lasso mengeluarkan album bertajuk Sendiri Dulu (2001). Dalam album ini ia bertindak sebagai Musik Produser, Komposer dan Penulis Lagu di lagu Misteri Ilahi. Pun sebagai Komposer dan Penulis Lagu di lagu Relakan Aku Pergi.
Bersama Ian Protonema
Erwin juga sempat berkolaborasi dengan Ian Protonema. Ia bertindak sebagai Komposer dan Penulis Lagu di lagu ‘Aku dan Laguku’ pada album Sejati (2004).
Bersama Nina Tamam
Ia juga pernah berkolaborasi dengan Nina Tamam. Erwin sebagai Musik Produser, Musisi, Komposer dan Penulis Lagu di lagu 4 Musim pada album Nina Tamam (2005).
Bersama Ika Putri
Erwin juga sempat bekerjasama dengan Ika Putri dalam album Terlahir (2004. Ia berperan sebagai Musisi, Musik Produser, Komposer dan Penulis Lagu di lagu Maukah Kamu.
Lalu di tahun 2008 mereka menelurkan satu album berjudul Ika Putri (2008), Ia menjadi komposer untuk lagu Pemuja Rahasiamu, Hanya Kamu, Teman Saja dan Trauma Cinta.
Single
Ia juga sempat mengeluarkan album single bertajuk MU di tahun 2017 dan Selatan Jakarta di tahun 2018.
Selamat jalan bang Erwin, terimakasih atas kontribusi nya dalam musik indonesia. Ternyata abang adalah pencipta lagu kamulah satu satunya. Enak lagunya legend ? #KomenPositif