Kegigihan Bruce Lee Menaklukan Hollywood

Baca Juga

MATA INDONESIA, HONG KONG – Bagi Hollywood, nama Bruce Lee di tahun 70 an kurang begitu terkenal. Meski ia merintis sebagai pemain film, atlet bela diri ini tak pernah bertengger sebagai bintang utama.

Mengutip buku Biografi Inspiratif Sang Legenda Kung Fu Dunia, perjuangan Bruce Lee di Hollywood memang berat. Apalagi saat itu Hollywoord menganggap orang-orang Cina belum layak di depan kamera. Bruce Lee berniat mendobrak itu, terutama menghapus stereotip buruk terhadap bangsanya.

Bruce Lee punya dua sahabat. Mereka adalah James Coburn dan Stirling Silliphant. Ketiganya sering berakting bareng dalam sebuah film. Akhirnya mereka bertiga merancang sebuah film berjudul “The Silent Flute”.

Ketiganya sepakat menulis sendiri skenarionya. Bruce Lee berperan sebagai bintang utama. Ketika rampung, mereka menawarkannya ke produser Warner Brothers.  Pihak Warner setuju untuk memproduksi film itu. Namun ada syaratnya, harus syuting di India. Ketiganya menerima tawaran itu.

Setelah mempersiapkan segalanya, mereka terbang ke India. Sesampai di India, mereka sama sekali tak menemukan lokasi yang pas dengan skenario. Tiga minggu membuat Bruce Lee frustasi. Setelah melaporkan hasil survei, Warner Brothers memutuskan menunda proyek. Keangkuhan Warner Brothers menambah kekecewaan Bruce Lee terhadap Hollywood.

Suatu kali, Bruce Lee berkeluh kesah kepada James Coburn. Ia menceritakan persoalannya. Apa jawaban Coburn? “Di Hollywood, kau hanya membuang waktu saja. Pulang saja ke Hong Kong dan buat film di sana. Kau akan menjadi besar di sana!” kata James.

Bruce Lee dan Sahabatnya James Coburn
Bruce Lee dan Sahabatnya James Coburn

Bruce Lee akhirnya bekerja sendiri. Ia kembali menawarkan sebuah ide film berjudul “The Warrior”. Film itu menceritakan tentang ideologi dan filosofi kung fu. Idenya di pakai, namun judul film itu diganti dengan “Kung Fu” dan Bruce Lee didepak keluar setelah film itu dibintangi oleh salah satu muridnya, David Caradine.

Ketika film itu tampil di layar kaca, Bruce Lee berang dan berteriak “Itu rasis Hollywood!”

Warga AS

Bruce Lee lahir27 November, 1940 di San Francisco, Amerika Serikat. Ayahnya bernama Lee Hoi-chuen dan ibu bernama Grace Ho. Ayahnya adalah seorang Cina asli. Namun ibunya, Grace Ho adalah seorang blasteran Cina-Yahudi-Belanda .

Menurut penuturan penulis Matthew Polly,  Bruce Lee adalah seorang Cina Hong Kong berdarah Yahudi-Belanda dan juga berdarah Inggris.

Bruce Lee mempunyai dua orang kakak perempuan bernama Phoebe dan Agnes, seorang kakak laki-laki bernama Peter, dan seorang adik laki-laki bernama Robert. Lee Hoi-chuen adalah seorang seniman Opera Kanton sekaligus pemeran dalam film-film berbahasa Kanton. Keluarga Lee sedang mengadakan tur pertunjukkan opera ke Amerika Serikat ketika putra mereka lahir. Anak itu diberi nama Bruce Lee Jun-fan. Pada usia 3 bulan, Bruce Lee dibawa keluarga pulang ke Hong Kong. Di sini Bruce tinggal sampai berusia 18 tahun.

Masa kecil Bruce bersamaan dengan periode pendudukan Jepang di Hong Kong pada masa Perang Dunia ke-II (1941-1945). Pada saat itu keluarga Lee tinggal di Jalan Nathan, Kowloon, berdekatan dengan kamp militer tentara Jepang. Setelah perang berakhir, Hong Kong kembali pada Inggris. Saat bersekolah, ia dan teman-temannya sering berkelahi dengan anak-anak Inggris. Hal itu karena kebenciannya terhadap orang Inggris yang memandang rendah orang Tionghoa. Seringnya berkelahi, membuat Bruce tertarik mempelajari beladiri.

Pada usia 13 tahun, Bruce Lee menjadi murid Yip Man, guru aliran kungfu Wing Chun. Selama 5 tahun Bruce belajar kungfu dengan giat. Kondisi fisik yang awalnya kurang sehat semakin lama membaik dikarenakan ia selalu melatih tubuhnya. Ketika pertama kali mempelajari kungfu, ia memakai keterampilannya untuk menghajar lawan-lawannya. Pada akhirnya ia menyadari bahwa untuk membela kehormatan diri tidak selalu dilakukan dengan bertarung secara fisik.

Ketika duduk di bangku SMA, nilai-nilai pelajaran sekolahnya tidak begitu bagus. Dalam bidang olahraga dan kesenian ia mempunyai reputasi bagus. Pada saat ada kejuaraan tinju antar sekolah, ia berhasil mendapat juara setelah mengalahkan seorang murid Inggris. Bakat lain Bruce Lee adalah menari. Ia sangat menyukai tari Cha Cha. Pada tahun 1958 ia berhasil menjuarai kompetisi tari Cha Cha Hongkong. Ia berlatih Cha Cha sama giatnya dengan ia berlatih bela diri.

Bruce Lee menyukai akting dan sangat antusias terhadap kegiatan ini. Ia bahkan telah berakting semenjak ia masih berusia 3 bulan di film Golden Gate Girl (1941). Hal ini karena sang ayah yang mengetahui bahwa Bruce kecil memang sangat senang untuk tampil di depan umum. Menginjak usia 18, Bruce Lee telah tampil di 20 buah film. Namun begitu, kedua orangtuanya sedikit kecewa karena nilai-nilai pelajaran di sekolahnya tidak begitu bagus. Setelah lulus SMA, ia pergi ke Amerika, menyusul kakak-kakaknya yang telah terlebih dahulu belajar di sana.

Pada April 1959 Bruce pergi ke San Fransisco dengan naik kapal laut. Di San Fransisco, Bruce menjadi seorang guru tari, pekerjaan pertamanya di Amerika.

Bruce kemudian pindah di rumah temannya, Ruby Chow di Seattle. Di sini ia fokus belajar sambil bekerja sebagai pelayan di restoran atau mengantar koran. Ia masuk Edison Technical School lalu masuk Universitas Washington jurusan filsafat. Dengan dasar kemampuan sebagai ahli bela diri ia menulis banyak esai tentang kung fu beserta filosofinya.

Seusai kuliah ia kembali mempraktikkan kung fu. Bersama teman-temannya ia membuka semacam tempat latihan untuk melatih gerakan kung fu. Beberapa murid baru tertarik dan ikut latihan Ia memberi perkumpulan kungfu itu dengan nama “Jun Fan Gung Fu Institute”. Tempat ini berada di lantai dasar sebuah gedung di Pecinan Seattle.

Pada awal tahun 1960-an, kung fu belum dikenal oleh masyarakat Amerika, tetapi Bruce Lee berusaha memperkenalkan kungfu dengan cara mendemonstrasikannya ke universitas. Ia membuka kelas yang lebih besar pada tahun 1963 di 4750 University Way.

Salah seorang murid baru yang masuk tahun 1963 bernama Linda Emery. Ia adalah mahasiswa baru Universitas Washington. Linda mengenal Bruce sebagai dosen tamu mata kuliah filsafat Tionghoa di Garfield High School. Ia masuk kelas kungfu karena dorongan pacar Bruce, Sue Ann Kay. Tidak berapa lama, Linda dan Bruce Lee berpacaran. Mereka akhirnya menikah pada tahun 1964. Bruce Lee dan Linda pindah ke Oakland dan membuka kelas belajar kungfu yang kedua di sana bersama James Lee, sementara kelas Seattle ia percayakan kepada asistennya, Taky Kimura.

Dikarenakan kekecewaannya dalam suatu pertarungan fisik pada tahun 1964 di Oakland, Bruce merasa perlu lebih jauh untuk mengeksplorasi kemampuan beladiri serta lebih meningkatkan kebugaran tubuhnya, ia menciptakan suatu seni beladiri yang baru bernama Jeet Kune Do.Pada tahun 1965, anak dari pernikahan dengan Linda, Brandon Bruce Lee lahir.

Bruce Lee, Istrinya Linda dan anaknya Brandon Lee
Bruce Lee, Istrinya Linda dan anaknya Brandon Lee

Pertengahan dekade 60-an, Bruce mulai beralih ke kegiatan akting. Hal itu dikarenakan ia tidak tertarik lagi untuk membuka lebih banyak sekolah beladiri. Bruce Lee berkenalan dengan seorang produser film bernama William Dozier. Bruce Lee menandatangani kontrak dengan Dozier selama satu tahun. Pada tahun 1966, pembuatan serial The Green Hornet dimulai. Bruce Lee berperan sebagai Kato. Pertama kali dalam proses pembuatan, mereka kesulitan untuk merekam adegan Bruce yang terlalu cepat, jadi mereka memintanya untuk lebih lambat. The Green Hornet sukses dan mendapat sambutan dari penonton.

Hongkong

Jawaban Coburn membuat Bruce Lee memilih pindah ke Hongkong. Benar saja, sampai di Hongkong, Bruce langsung didatangi produser film Hongkong Raymond Chow. Ia langsung mendapat tawaran untuk membuat film bersama Golden Harvest.

Film The Big Boss rilis tahun 1971. Dan hasilnya sukses.

Film itu berlokasi di tempat kumuh bernama Pak Chong, wilayah di luar kota Bangkok. Di lokasi ini pula Bruce Lee harus menerima 10 jahitan karena kecelakaan kecil. Tanpa pernah disangka-sangka, film yang disutradarai Lo Wei ini meledak di pasaran. Film itu juga berhasil menjadi box office. Membludaknya para penonton di bioskop membuat pemerintah setempat harus mengerahkan polisi lalu lintas untuk mengatasi kemacetan di jalan-jalan. Sambutan hangat itu terjadi karena Bruce Lee menawarkan sesuatu yang berbeda dari pendahulu-pendahulunya, yang cenderung memainkan adegan pendekar sakti yang sanggup mengalahkan puluhan lawannya dengan sekali libas.

Sukses dengan The Big Boss, Bruce memilih pindah ke Hong Kong bersama keluarganya. Ia mulai untuk film kedua dengan Golden Harvest berjudul Fist of Fury atau disebut juga “Chinese Connection”. Film ini ternyata lebih sukses dari film pertama sehingga memecahkan rekor box office.

Film ketiga ia kembali bekerja sama dengan Raymond Chow membentuk Concord Productions. Ia tidak saja menulis naskah film The Way of the Dragon atau Return of the Dragon, tetapi ia juga memproduksinya. Film inipun sukses dan memecahkan rekor box office.

Pada tahun 1972, Bruce mulai memproduksi film The Game of Death. Namun tiba-tiba, Warner Bros mengunjungi Bruce Lee dan meminta ia agar bekerja sama dalam pembuatan film ini. Bruce Lee yang ingin menaklukan Hollywood setuju. Film ini akhirnya diproduksi Warner.

Setelah sukses dengan The Game of Death, Bruce Lee berlanjut ke produksi film berikutnya Enter the Dragon. Proses pembuatan Enter the Dragon menemukan banyak kendala. Ini membuat Bruce Lee frustrasi. Ia menginginkan ini menjadi sebuah film yang bagus.  Akhirnya Enter the Dragon tayang di Hollywood’s Chinese theater pada Agusutus 1973. Sayangnya Bruce tidak dapat menyaksikannya.

Pada 20 Juli 1973, Bruce mengalami sakit kepala. Dokter memberinya obat penghilang rasa sakit bernama Equagesic. Setelah meminum satu pil, ia tertidur dan koma. Ia tidak bisa bangun kembali. Dokter yang memeriksanya menyatakan meninggal dunia.

Hasil penelitian forensik menyatakan sebab kematian Bruce 9 hari kemudian. Bruce ternyata hipersensitif terhadap obat tersebut. Itu yang mengakibatkan pembengkakan di dalam otak yang berujung pada koma dan kematiannya.

Banyak pemikiran dari Bruce Lee yang menginspirasi sehingga membuatnya menjadi salah satu orang yang paling berpengaruh dan inspiratif. Salah satu pemikirannya yang sangat terkenal adalah filsafat air,

“Empty your mind, Be Formless, Shapeless, Like Water. Now you put water into a cup it becomes the cup. You put water into a bottle it becomes the bottle, you put it in a teapot it becomes the teapot. Now water can flow or it can crash. Be Water My Friend.”

Berikut ini film-film Bruce Lee

Reporter: Desmonth Redemptus Flores So

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kendaraan Dinas dan Non Dinas Kodim 0732/ Sleman, di Razia Denpom IV/ Yogyakarta.

Mata Indonesia, Sleman - Ratusan kendaraan dinas non dinas, baik itu roda dua maupun roda empat yang dipakai oleh anggota Kodim 0732/ Kabupaten Sleman dicek kondisi fisik serta kelengkapan surat - suratnya oleh Denpom IV/2 Yogyakarta pada hari Senin." Operasi ini di lakukan di halaman Makodim 0732/ Sleman pada tanggal (1/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini