Dibantu Tiga Negara Kaya Lepas dari NKRI, Tak Jamin Timor Leste Sejahtera

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah Indonesia menyerahkan wilayah itu ke PBB 27 Oktober 1991 dan referendum dilaksanakan 30 Agustus 1999, sebagian besar warga Bumi Lorosae memilih melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Meski, lepasnya wilayah yang kemudian bernama Timor Leste dibantu tiga negara kaya yaitu Australia, Amerika Serikat dan Portugal, namun hingga dua dasawarsa setelahnya tidak membuatnya memiliki kesejahteraan yang lebih baik. Hal itu dikuatkan dengan pernyataan United Nations Development Programme (UNDP).

Pasalnya negara itu masih berkutat dengan kemiskinan. Dikutip dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Timor Leste masih terbilang lambat sehingga membuatnya digolongkan ke negara-negara termiskin di dunia.

Akibatnya, negara mini itu dibebani banyaknya pengangguran dan kekurangan bahan pangan. Banyak pula kasus kelaparan dan kematian akibat krisis ini.

Negara yang dulu dikenal sebagai Provinsi Timor-Timur (Timtim) itu sebenarnya memiliki cadangan minyak bumi untuk menopang ekonomi negaranya.

Dikutip dari United Nations Development Programme negara dengan nama Republica Democratica de Timor Leste itu sebagai negara miskin di urutan ke-152 dari 162 negara.

Meskipun telah berpisah dengan NKRI, tetapi kehidupan warga Timor Leste masih sangat bergantung pada Indonesia.

Baha–bahan pangan seperti beras, telur, bawang dan sebagainya impor dari Indonesia. Begitu juga pakaian, barang elektronik dan lainnya.

Melansir dari akun YouTube 7Detik, Kementerian Keuangan Timor Leste dan Asian Infrastructure Investment Bank telah mengundang Cina untuk masuk sebagai pemberi pinjaman.

Cina bukan saja membangun gedung pemerintahan tetapi juga sampai melakukan perencanaan kota hingga mengenalkan teknologi pertanian serta pariwisata.

Dalam The Diplomat, Cina menyatakan telah meluncurkan pinjaman lunak untuk Timor Leste senilai 50 juta dolar AS.

Tantangan semakin berat karena lantaran pandemi Covid19 melanda dunia. Seluruh negara merasakan kesulitan menghadapi wabah ini.

Bagaimana Timor Leste mengahadapinya? Selain mengkhawatirkan penyebaran penyakit yang dibawa virus corona itu, mereka juga mengkhawatirkan kurangnya pasokan pangan karena bisa mempengaruhi 75 persen penduduk, jika melakukan lockdown.

Negara baru itu kini hanya mengandalkan minyak di Greater Sunrise meskipun masih dalam sengketa dengan Australia. (reporter : Budiyani Rahmawati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini