Dari Mulut Louis Armstrong Lahirlah Swing

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penjara membuat Louis Armstrong belajar banyak hal. Ia nakal dan bengal. Namun saat di penjara lah Armstrong memahami dirinya sendiri. Ia pun berubah.

Dunia kemudian mengenal namanya sebagai seorang legenda musisi jazz sepanjang dekade 1920-an sampai awal 1970-an.

Armstrong berhasil mendobrak bentuk jazz konvensional sekaligus melahirkan gaya bermusik baru, swing. Ia memiliki ciri khas lain saat tampil. Meniup terompet sambil sesekali bernyanyi.

Warna suaranya bertenaga, serak, dan berat. Soal bernyanyi ini, akhirnya menjadi ciri khas Armstrong. Ia rajin mengimprovisasi dan mempermainkan ritme lagu dengan pita suaranya. Ini adalah kemampuan memperlakukan pita suara sebagai instrumen musik. Tak semua penyanyi bisa melakukannya dengan baik.

Lahir pada 4 Agustus 1901. Sebenarnya, catatan tahun lahirnya berbeda-beda. Namun dari dokumen baptisnya, Louis Armsttong lahir tahun 1901.

Kebetulan, ia lahir di keluarga yang susah. Ibunya adalah orang tua tunggal. Ayahnya sudah meninggalkan keluarganya sejak ia kecil. Hanya Ibunya yang berusaha mati-matian menghidupi Armstrong.

Saat remaja, tepatnya pada malam tahun baru 1913, ia membawa pistol dan menembakannya ke udara. Tentu saja polisi langsung menangkapnya. Dalam persidangan, hakim memutuskan ibu Louis Armstrong tak bisa mengurus anaknya. Itulah alasan kenapa ia pindah ke penjara remaja atau Colored Waifs Home. Tempat ini adalah fasilitas penahanan anak remaja yang tidak punya orangtua.

Jalan hidup susah, tak membuat Armstrong patah semangat. Beruntung di Walfs Home ada berbagai alat musik yang bisa ia pelajari. Armstrong tergila-gila dengan terompet. Ia pun belajar dengan cepat hingga mahir. Namun ia pun suka menyanyi. Perpaduan yang pas.

Ia berbakat. Dengan cepat Armstrong memahami apa musik yang akan ia bawakan. Dengan kemampuannya ini, Armstrong jadi lebih cepat berkembang. Kemampuan bermusiknya terus membaik dengan pesat.

Ia pun mengubah penampilannya. Mulai bergaya parlente. Ia banyak mendapat tawaran untuk bergabung dengan big band atau orkestra mini. Ia selalu tampil dengan balutan pakaian formal yang rapi. Jas lengkap dengan dasi kupu-kupu. Sebuah ciri khas musisi papan atas. Dengan penampilan model begitulah nama Armstrong pun mulai terkenal. Banyak musisi musisi kulit putih mengajaknya berkolaborasi.

Pada tahun 1920-an, Armstrong sudah menjadi musisi solo. Ia jadi penampil utama dalam kelompoknya. Padahal, di masa itu musik jazz biasanya kolektif tanpa menonjolkan peran tunggal.

Sebuah band jazz yang cukup besar Creole Jazz Band menawarinya bergabung. Di sana ia menemani Joe Oliver, musisi yang ia anggap mentor, untuk bermain di klub-klub malam di Chicago. Di sini Armstrong banyak belajar dan bergaul dengan banyak musisi jazz beken di zaman itu. Seperti Hoagy Carmichael, Lil Hardin, Fletcher Henderson, dan lain-lain.

Di antara nama-nama itu, Henderson jadi sosok utama yang melihat potensi besar dalam diri Armstrong.

Tak lama, Henderson mengundangnya untuk datang ke New York. Undangan itulah yang mengawali cerita sukses Armstrong di dunia musik.

Armstrong menghabiskan waktu dengan serangkaian acara musikal sambil terus berproses. Ia menikah dengan penyanyi Lil Hardin. Gara-gara menikah ini, Armstrong memilih pulang ke Chicago. Dan ini juga karena ide istrinya.

Lil Hardin ingin karier Armstrong lebih luas dengan cara mencari bentuk dan pola permainan sendiri. Lil Hardin ingin melepaskan Armstrong dari bayang-bayang beberapa mentornya. Selain itu, Lil juga merasa butuh penghasilan yang lebih stabil.

Di Chicago, Armstrong akhirnya membentuk grup jazz sendiri, Louis Armstrong and His Hot Five. Dengan grup barunya itulah ia mulai menciptakan karya-karya populer. Seperti “Potato Head Blues” dan “Muggles”. (Muggle merupakan istilah slang dari mariyuana. Konon, Armstrong sering menikmati mariyuana di sepanjang hidupnya).

Nama Armstrong pun populer tidak hanya di Chicago namun juga di seluruh negara Amerika Serikat. Ia banyak melakukan konser di sejumlah negara bagian. Dari mulut ke mulut, nama Armstrong pun populer hingga ke Eropa. Armstrong dan big band-nya kemudian banyak melakukan konser di beberapa negara Eropa. Pada 1933 ia manggung di Inggris. Publik Inggris Raya kemudian menghargai Armstrong sebagai musisi yang membawa semangat jiwa kulit hitam khas AS.

Louis Armstrong terkenal dengan permainan terompetnya yang indah. Tone-nya cantik, tekniknya bagus, dan gayanya membuat orang berdebar. Gayanya sangat khas. Banyak orang yang suka dengan permainan musik Louis Armstrong.

Mulai tahun 1929, dia melakukan banyak tur di berbagai konser. Disana, ia tampil sebagai pemain terompet solo dan dengan ini, ia makin terkenal.

Pada tahun 1935, Joe Glaser menjadi orang yang mengatur pekerjaan Armstrong. Dengan bantuan Joe, Louis jadi mulai ikut dalam dunia perfilman. Ia dan bandnya sesekali tampil dalam film dan juga radio.

Bagaimana dengan karir musiknya? Masih luar biasa. Dia terus mengejutkan orang dengan skillnya. Dia bisa main dengan gaya ‘swing’. Ia juga punya struktur yang jauh lebih dramatis dalam musiknya. Belum dengan melodi dan tekniknya yang cantik.

Pokoknya, dia penuh inovasi dan masih menjadi sosok yang memengaruhi pemusik jazz sampai sekarang. Louis Armstrong mencetak gaya musiknya yang khas. .

Selama hidupnya, Louis Armstrong banyak melakukan tur. Bahkan setelah sudah bertahun-tahun di dunia musik, Louis masih punya jadwal tur yang nonstop. Yap, Louis Armstrong memang sepopuler itu.

Perkembangan teknologi membantu popularitas Armstrong dan big band-nya.

Rutin tampil di acara radio dan televisi kala itu terbukti sukses mendongkrak namanya untuk bisa bersaing dengan para musisi muda.

Kharisma dan karakter vokal khas yang dipadukan dengan kemampuan meniup trompet menjadi ciri Armstrong di sepanjang karier musiknya.

Ia bahkan sempat juga tampil dalam beberapa film.

High Society pada 1956 membuka kesempatan untuk beradu peran dengan selebritas seperti Bing Crosby, Grace kelly, dan Frank Sinatra. Kemudian pada 1969 ia juga tampil dalam film Hello, Dolly! bersama Barbra Streisand.

Sayangnya, ia jatuh sakit. Louis Armstrong yang tidak sehat mulai tidak sanggup untuk memainkan terompet lagi. Tapi, ia masih aktif bekerja dengan bernyanyi.

Pemusik legendaris ini meninggal pada tanggal 6 Juli tahun 1971 atau satu bulan sebelum ulang tahunnya yang ke 70. Sampai sekarang, ia masih dikenal banyak orang. Gayanya juga masih menjadi panutan bagi pemusik generasi baru. Bisa dibilang, Louis Armstrong berhasil mencetak sejarah sebagai orang yang berpengaruh dengan karirnya.

Penulis: Deandra Alika Hefandia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja Student’s Solidarity for Palestine: Stop the Genocide!

Mata Indonesia, Yogyakarta - Jogja Student's for Justice in Palestine merupakan komunitas yang lahir dari berbagai perguruan tinggi di Jogja atas dasar kepedulian terhadap perjuangan bangsa Palestina, 12/5/2023.
- Advertisement -

Baca berita yang ini