Mata Indonesia, Yogyakarta – Jogja Student’s for Justice in Palestine merupakan komunitas yang lahir dari berbagai perguruan tinggi di Jogja atas dasar kepedulian terhadap perjuangan bangsa Palestina, 12/5/2023.
Selaku Koordinator Komunitas tersebut dan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jogja, Akbar Nursidik mengungkapkan bahwa eskalasi perjuangan bangsa Palestina dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan dan genosida Zionis Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu telah berhasil meningkatkan tren kesadaran dan kepedulian global untuk ikut terlibat dalam perjuangan mereka.
“Mengacu pada situs www.palestine is everywhere.com, tercatat dukungan solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina setidaknya telah berlangsung di 22 negara di seluruh dunia. Adapun aksi solidaritasnya tercatat mencapai 177 aksi”, ungkap Akbar Nursidik.
Pihaknya menyatakan, tren itu semakin menjadi menarik ketika mahasiswa pro-Palestina dari Columbia University mendirikan tenda atau perkemahan di halaman universitas mereka pada 17 April 2024 lalu.
Sebab, aksi tersebut berhasil menginspirasi para mahasiswa pro-Palestina dari 19 kampus lain di Amerika Serikat untuk melakukan hal yang sama di kampus mereka masing-masing.
Bahkan menurutnya tidak hanya di Amerika Serikat saja, aksi serupa juga dilakukan oleh mahasiswa di Kanada, Argentina, Inggris, Spanyol, Perancis, Jerman, Mesir, Afrika Selatan, Turki, Jepang, Australia, hingga Selandia Baru.
“Tren solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina oleh mahasiswa dari berbagai negara di dunia tersebut akhirnya mengundang simpati dari sesama mahasiswa di Indonesia,” ujarnya.
Sementara sebelumnya, tercatat mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas Indonesia telah mengawali melakukan aksi solidaritas untuk Palestina sekaligus solidaritas untuk para mahasiswa di berbagai belahan dunia yang telah berani mmenyuarakan isu Palestina.
Oleh karena itu, gerakan Jogja Student’s for Justice in Palestine hadir sebagai lentera baru yang akan berusaha terus menyalakan cahaya-cahaya solidaritas dan perjuangan kemerdekaan Palestina di Yogyakarta.
“Hal ini akan kami mulai dengan menyelenggarakan Jogja Student’s Solidarity for Pales tine: Stop the Genocide. Gerakan ini merupakan seruan terbuka bagi seluruh pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta untuk ikut ambil peran dalam mengedukasi dan memperjuangkan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina,” tegas Akbar Nursidik.