Campuran Mitos dan Legenda, Jimmu Kaisar Pertama Jepang Keturunan Dewa Matahari

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Sebelum perang dunia II,  Kigenshitsu merupakan hari peringatan naiknya tahta Kaisar Jimmu sebagai kaisar pertama Jepang.

Biasanya hari tersebut setiap tanggal 11 Februari. Namun sejak tahun 1966 sampai sekarang namanya berubah menjadi Hari Pembentukan Negara.

Legenda kaisar pertama Jepang sebenarnya bercampur aduk antara fakta dan mitos.

Kisah awal mula Jepang ditulis dalam

  • Kitab Kojiki (catatan soal-soal kuno) tahun 712 dan
  • Kitab Nihongi atau Nihon Shoki (kronik Jepang Kuno) dalam tahun 720.

Di dalam kitab Nihongi dijelaskan mengenai mitologi penciptaan kepulauan Jepang yang semula dikenal dengan nama ‘Oyashima’. Pemerintahan yang ada saat itu disebutkan sebagai warisan dari dewa Amaterasu Omokami (Dewa Matahari).

Sosok Kaisar Jimmu
Sosok Kaisar Jimmu

Menurut mitologi Jepang, Jimmu adalah keturunan dewi matahari Amaterasu dan keturunan dewa guntur Susanoo. Jimmo lahir dari pasangan Uguyafukiaezu dan Tammayoribime sebagai anak ke-4.

Jimmu lahir sebagai Kamuyamato Iwarebiko pada 13 Februari 711 SM, di wilayah yang akan menjadi pulau Kyushu. Penobatan Jimmu sebagai kaisar di kaki gunung Unebikashihara No Muya. Saat menjadi kaisar pertama, ia mendapatkan tiga pusaka. Tiga pusaka tersebut adalah kalung batu permata, pedang, dan cermin.

Menurut kepercayaan Shinto, ia adalah keturunan dari dewi matahari Amaterasu serta keturunan dari dewa badai Susanoo. Ia lahir dari pasangan Uguyafukiaezu dan Tammayoribime sebagai anak ke-4.

Nama asli dari Kaisar Jimmu adalah Kamuyamato Iwarehiko. Saat itu, ia berkeinginan untuk menguasai Yamato. Ia kemudian meluncurkan ekspedisi militer dari Hyuga untuk menangkap suku Yamato agar daerah tersebut dapat menjadi pusat pemerintahan kekaisaran.

Terjadi pertempuran sengit dengan penduduk Yamato. Jimmo jelas memenangkan pertempuran tersebut.

Nihon Shoki memberikan tanggal pemerintahannya sebagai 660 SM hingga 585 SM.

Namun meski ia keturunan Dewa Matahari, dia malah tidak pernah memiliki banyak kultus di Jepang. Pemerintah Jepang kemudian membangun sebuah kuil Shinto pada tahun 1890. Di lokasi yang ini kabarnya adalah tempat pemakamannya Jimmu.

Kaisar Jepang adalah wajah utama dari Jepang. Kaisar Jepang memegang peranan sebagai kepala seremonial negara dari kekuasaan monarki konstitusional Jepang. Berdasarkan Konstitusi tahun 1947, kekaisaran di Jepang menjadi lambang negara dan kesatuan bangsa.

Sistem pemerintahan kekaisaran di Jepang menetapkan tahta kaisar selanjutnya kepada keturunan kaisar. Begitupula saat kaisar Jimmu memimpin. Setelah ia turun tahta, puteranya Kaisar Suizue menggantikan posisinya.

Reporter: Dinda Nurshinta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Jamin Paket Insentif Berjalan Sesuai Rencana Meskipun PPN Batal Naik

Jakarta - Pemerintah memastikan sejumlah paket insentif tetap berjalan sesuai komitmen meski Pajak Pertambahan Nilai (PPN) batal naik. Presiden...
- Advertisement -

Baca berita yang ini