Bob Geldorf Lebih Terkenal Jadi Volunter daripada Karya Musiknya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Semua sepakat, Bob Geldof adalah pahlawan kemanusiaan. Kiprahnya dalam membantu rakyat miskin patut mendapat jempol. Ia pernah mempelopori para musisi dalam sebuah perhelatan akbar, Live Aid di tahun 1984 yang semua dana pemasukannya hibah ke orang-orang Ethiophia yang kelaparan.

Bernama lengkap Robert Frederick Zenon Geldof KBE. Ia Lahir pada 5 Oktober 1951, ia terkenal sebagai motor dan vokalis band rock Irlandia, Boomtown Rats di akhir 1970-an. Hitsnya yang terkenal di Inggris maupun dunia adalah Rat Trap dan I Don’t Like Mondays.

Nama Bob Geldof semakin mendunia saat ia aktif pada kegiatan sosial-politik. Geldof berkontribusi menyusun dan ikut menulis lagu Band Aid “Do They Know It’s Christmas?” dengan temannya, musisi Midge Ure dari Ultravox. Lagu ini menjadi lagu Natal terlaris tahun 1984.

Band Aid kemudian berkembang menjadi Live Aid (1985), konser real-time internasional pertama. Tayang ke seluruh dunia selama dua hari dan berhasil mengumpulkan dana miliaran dolar AS.

Selain mengadakan berbagai konser amal untuk Ethiopia, ia kemudian mengorganisir konser amal super Live Aid dan konser Live 8 pada tahun 2005. Live 8 adalah serangkaian konser yang berlangsung pada tanggal 2 Juli 2005, di negara-negara G8 dan di Afrika Selatan.

Bob Geldof dan Midge Ure merekrut berbagai superstar musik dunia untuk tampil di konser amal mereka sebagai bentuk sindiran dan penekanan kepada pemerintah Barat untuk membantu Afrika.

Ratu Elizabeth menganugerahkan gelar bangsawan kepadanya. Sehingga ia mendapat panggilan Sir Bob hingga sekarang. Geldof juga merupakan penerima gelar Man of Peace karena telah membuat “kontribusi luar biasa untuk keadilan sosial dan perdamaian internasional”.

Penulis: Keshatita

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini