Black Sabbath Ternyata Benci Menjadi Band Heavy Metal

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Black Sabbath adalah legenda musik rock khususnya Heavy Metal. Terbentuk di Birmingham Inggris, tahun 1967. Band ini awalnya adalah Tony Iommi (gitar), Ozzy Osbourne (vokal), Bill Ward (drum), dan Geezer Butler (bas) serta tambahan dua musisi lainnya, Jimmy Philips (gitar), dan Acker Bilk (saxophone). Tak ada musik heavy metal, mereka sebenarnya banyak memainkan musik blues.

”Kami bukan band heavy metal. Dulu kami menyebutnya heavy rock. Media lah yang memberikan gelar Heavy Metal saat kami kembali dari tur di Amerika,” ujar Tony Iommi, pendiri dan pencipta lagu di band ini.

Dua jurnalis dari Majalah Rolling Stones Lester Bangs dan Mike Saunders yang menyebut band ini beraliran Heavy Metal. Hal ini menurut Tony Iommi sebenarnya ejekan jurnalis ini karena musik yang mereka tampilkan berisik, agresif dan membuat penggemarnya akan berkeringat saat berkumpul di satu ruangan.

Black Sabbath adalah band yang berasal dari Inggris. Mereka adalah tiga band pelopor musik heavy metal dari Inggris, selain Led Zeppelin dan Deep Purple.

Kritikus musik dari Allmusic, Steve Huey, mengatakan bahwa album perdana mereka, Black Sabbath (1970) sebagai pelopor lahirnya musik heavy metal di Inggris dan dunia.

Keluarga Pegawai Pabrik

Para personel band ini lahir dan besar di Birmingham, sebuah kota di Inggris yang penuh sesak dengan pabrik-pabrik industri.

Saat itu ada ribuan bengkel kerja yang kemudian menjadi tulang punggung bagi industri di Inggris. Di kondisi seperti itulah empat anak muda yang lahir dan tumbuh di keluarga pekerja pabrik bertemu. Hidup mereka monoton. Keempatnya mencoba menghindari untuk meneruskan jejak orang tuanya menjadi pekerja pabrik.

Tony Iommi misalnya. Sejak usia 10 tahun ia sudah berlatih bela diri dan main gitar. Cita-citanya sederhana. Ia ingin menjadi tukang pukul di klub malam. Latihan bela diri yang ia lakukan sebenarnya untuk menghindari preman dan teman-teman sekolahnya yang suka memBully.

Sayangnya lulus sekolah Tony tetap menjadi pegawai pabrik. Pada umur 17, Tony yang bekerja di pabrik baja, mengalami kecelakaan kerja. Ujung jari tengah dan jari manis sebelah kanan terpotong. Ia terpaksa keluar bekerja termasuk berhenti main gitar yang merupakan hobinya.

Hingga suatu hari seorang teman meminjamkan rekaman Django Reindhardt, seorang gitaris jazz terkenal yang jari manis dan kelingking sebelah kirinya lumpuh akibat luka bakar yang parah. Django terkenal karena hanya bisa menekan fret gitar dengan telunjuk dan jari tengahnya. ”Setelah mendengar permainan Django, aku terkesan dan mencoba bermain gitar kembali,” ujarnya.

Tony adalah gitaris yang memainkan alatnya secara kidal. Ia kemudian berlatih dan membuat tekniknya sendiri. Tony membuat sepasang ujung jari yang terbuat dari botol deterjen, serta merendahkan nada gitarnya, supaya lebih mudah.

Sedangkan Ozzy Osbourne memilih keluar dari sekolah dan bekerja serabutan untuk menyambung hidupnya. Mulai dari kuli bangunan, pegawai di perusahaan pipa, tukang, pekerja di pabrik mobil, tukang jagal, dan sesekali menjadi pencuri amatir.

Catatan kriminal Ozzy cukup banyak. Ia pernah masuk penjara sekitar enam minggu setelah tertangkap mencuri di sebuah toko pakaian.

Suatu hari, Tony bertemu dengan Ozzy. Keduanya ternyata suka musik blues. Kawan Tony  di pabrik yaitu Geezer Butler juga sering ikut bergabung. Pertemanan mereka bertambah ketika Bill Ward, seorang pengantar batu bara ternyata pemain drum yang handal. Mereka akhirnya sepakat membentuk band.

Keempatnya ternyata klop dan saling melengkapi. Butler –yang awalnya adalah gitaris– saat bermain bass mengikuti nada bermain Tony. Alih-alih membuat melodi sendiri. ” Aku ikut saja nadanya Tony. Itu ternyata malah membuat musik Sabbath terdengar lebih berat,” kata Butler.

”Tony ini jenius hebat,” puji Ozzy Osbourne. “Dia nggak cuma bisa main lagi—dia bisa membuat suara baru. Aku sering nanya ke dia ‘kok kamu tahu senar apa yang kamu pencet?’ tapi dia cuma jawab, ‘ya aku tahu saja.’.”

Lingkungan tempat para personel Black Sabbath ini memengaruhi musik mereka yang terdengar gelap dan seram. Butler bercerita bahwa mereka berada di bawah tekanan kemiskinan. ”Saat kami latihan, Ozzy masuk penjara karena merampok rumah. Aku dan Tony setiap hari berantem terus. Bill juga aneh. Ia punya latar belakang yang sulit.”

Hasilnya, musik yang mereka produksi merefleksikan kegeraman keempat personelnya.

Awalnya nama band mereka adalah Earth. Mereka main lagu blues sebelum menulis lagu mereka sendiri. Mereka tidak mau memainkan lagu yang ‘ceria’.

Hal ini karena Butler dan Tony sangat tergila-gila dengan film horror. Tak heran ini juga memengaruhi musik mereka.

Lalu, atas usulan Tony, nama bandnya berubah jadi Black Sabbath. Dan mereka pun mulai rekaman di Regent Sound Studios.

Saking semangatnya mereka rekaman, album pertama ini hanya butuh 12 jam untuk merekam keseluruhan album berisi 7 lagu ini. ”Besoknya kami sudah manggung di Swiss, dengan bayaran 20 poundsterling,” kata Tony.

Meski garapannya kilat, album ini banyak mendapat pujian.  Album ini menjadi tonggak lahirnya musik heavy metal, yang kemudian akan menjadi salah satu genre musik paling populer di dunia hingga sekarang.

Menurut mantan editor majalah Metal Maniacs, Jeff Wagner, album ini berhasil membuat jarak tegas antara heavy metal dan rock n roll. Mike Stagno, penulis di Sputnikmusic, mengatakan bahwa distorsi-distorsi di album ini berhasil membuat salah satu album paling berpengaruh dalam sejarah heavy metal. Bahkan Rock n Roll Hall of Fame mengatakan bahwa Black Sabbath adalah album heavy metal pertama.

Sejarah mencatat bahwa band ini masih tetap aktif hingga sekarang. Band ini merilis 19 album studio. Album terbaru mereka, 13, dirilis tiga tahun lalu.

Bongkar Pasang

Black Sabbath, sama halnya dengan band-band asal Inggris beberapa kali bongkar pasang personel. Sang vokalis Ozzy Osbourne tiba-tiba memutuskan dan berpisah dengan kawan-kawannya.

Pada 1979, ia merilis album solo Blizzard of Ozz.

Tony kemudian merekrut vokalis rock yang kemudian menjadi legenda musik Heavy Metal, Ronnie James Dio.

Drummer Bill Ward pun memilih minggat dari band ini karena persoalan sepele. Tony sebagai leader tak ambil pusing. Ia kemudian menawarkan posisi ini kepada Vinny Appice yang kemudian juga menjadi drummer terbaik di dunia. Ian Gillan, mantan vokalis Deep Purple, juga pernah dua tahun menjadi vokalis Sabbath.

Reuni

Gonta ganti personel, meski Tony tetap bertahan membuat mereka pun kangen untuk berkumpul. Apalagi mereka tumbuh bersama dalam sebuah lingkungan. Sayangnya, keempat personel ini sudah punya ego yang cukup besar. Terutama Tony. Ia memang pemimpin band ini dan itu yang membuat Ozzy kurang suka dengan gaya Tony, meski beberapa kali album solonya mendapat bantuan dari Tony.

Sempat beberapa kali reuni, namun keempatnya memilih berteman di luar band. Bagi Ozzy Osbourne, Bill Ward dan Geezer Butler, Black Sabbath adalah bandnya Tony Iommi. Mereka cukup menemaninya saat menjadikan band ini menjadi legenda musik heavy metal.

Penulis: Deandra Alika Hefandia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini