Berawal Makanan untuk Orang Miskin, Jadilah Nasi Goreng

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa sih yang saat ini tidak kenal dengan nasi goreng? Makanan yang hanya membutuhkan nasi sebagai bahan utama, menjadi makanan yang ikonik khususnya di Indonesia. Pasalnya, nasi goreng ini dianggap sebagai makanan yang mudah disajikan. Bahkan, masyarakat Indonesia sudah beranggapan bahwa nasi goreng berasal dari kuliner Tanah Air.

Namun, siapa sangka makanan yang dikenal mendunia ini ternyata berasal dari Negara Cina, tepatnya Tiongkok. Masyarakat Tiongkok menyebut nasi goreng dengan sebutan ‘Hanzi’. Konon makanan ini sudah ada sejak abad 4.000 Sebelum Masehi (SM) yang diunggah melalui Instagran pribadinya nasgor212 pada 22 Juli 2020.

Melalui instagram-nya, diketahui makanan ini juga menjadi makanan tradisonal bagi masyarakat Tiongkok. Bermula, mereka memiliki kebiasaan yang tidak suka dengan makanan yang sudah dingin. Oleh karenanya, mereka mencoba untuk memanaskan kembali dengan mencampurkan berbagai bumbu sewaktu dimasak. Tak disangka ide tersebut justru membuat mereka menyukainnya. Cara itu lah mereka beranggapan untuk mengolah kembali agar nasi tidak terbuang percuma.

Namun resep nasi goreng hadir di era Dinasti Sui pada 589-618 Masehi, di kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu Timur. Hal itu dijelaskan oleh Gloria Bley Miller, dalam bukunya yang berjudul The Thousand Recipe Chinese Cook Book.

Maka muncullah nasi goreng ala Cina yaitu Yan Chow. Hidangan nasi ini berasal dari petani provinsi pertanian Yangzhou. Sajian Yan Chow biasanya dinikmati bersama oleh keluarga miskin di daerah Yangzhou. Mereka memasukan sedikit daging dan potongan sayuran yang kemudian dicampurkan dengan nasi. ”Nasi goreng yang berasal dari Yangzhou adalah hidangan serbaguna yang menggabungkan nasi, bawang, kecap, kadang-kadang telur, dan hampir semua bahan lainnya- sisa atau segar.” Tulis Gloria Bley Miller dalam bukunya The Thousand Recipe Chinese Cook Book.

Lalu apa yang membuat nasi goreng menjadi mendunia, khususnya di Indonesia?

Sejak ide itu muncul, ada banyak masyarakat Tiongkok yang merantau. Sebagian besar mereka datang ke daerah yang mereka singgahi hanya untuk membuat nasi goreng dengan memanfaatkan bahan yang ada.

Pada abad ke-10, perantau Tiongkok menyinggahi kawasan kerajaan Sriwijaya. Mereka menciptakan nasi goreng dengan menambahkan racikan bumbu dan cara pengolahan yang berbeda. Hingga saat itu, banyak jenis nasi goreng dengan varian rasa yang berbeda.
Lain halnya, Hillary Keatinge dan Anneke Peters dalam tulisan buku yang berjudul The Flavour of Holland (1995) mengenai asal-muasal nasi goreng. Mereka meyakinkan bahwa nasi goreng memang lah berasal dari Indonsia, Nasi goreng menurut Hillary dan Anneke adalah makanan yang berasal dari Indonesia. Olahan nasi yang kembali di panaskan, kemudian ditambah dengan irisan telur dadar dan menjadi menu yang cocok untuk sarapan di pagi hari.

Reporter: Tara Saphira Kirana Hasannudin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini