Airin Rachmi Diany, Sosok Perempuan dari Tatar Sunda yang Sukses Bangun Tangsel

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Mungkin tak banyak perempuan yang mau terjun ke dunia politik dan bersusah payah mendengerkan keluhan warga setiap saat. Mereka harus memiliki mental baja dan tak gampang terbawa perasaan ketika menerima sebuah kritikan pedas.

Sebut saja nama Airin Rachmi Diany yang namanya mencuat sebagai istri dari Tb. Chaeri Wardanaalias Wawan, yang merupakan adik kandung mantan gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, yang kini jadi terdakwa kasus suap hakim Mahkamah Konstitusi.

Tak banyak orang tahu sepak terjang dari seorang Airin yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Tanggerang Selatan (Tangsel) dua periode ini. Yuk simak kisah seorang Airin, perempuan tegar dengan dua orang anak ini.

Airin lahir di kota Banjar pada 28 Agustus 1976, perempuan dari Tatar Sunda itu menghabiskan masa kecilnya di Banjar Ciamis Jawa Barat yang sekaligus menjadi tanah kelahirannya.

Putri ke 2 dari 3 bersaudara dari pasangan Anwar Martadihardja dan Ass Asye Asiyah ini, memiliki latar belakang yang biasa seperti anak remaja sebaya.

Menghabiskan masa kecil di Banjar, bersama kakek nenek sampai SMP, Airin menerima pendidikan agama dari kakek neneknya selama di sana. Barangkali juga Kakek Neneknya juga menurunkan kepekaan dan jiwa sosial yang kemudian diteruskan saat Airin beranjak dewasa.

Airin kecil mengenyam pendidikan sekolah di SDN Cibodas, Banjar, Jawa Barat. Ia melanjutkan ke SMP Negeri 5 Bandung. Setelah tamat SMP pada 1991, mantan pemenang Mojang Priangan ini melanjutkan sekolah di SMA Negeri 20 Bandung.

Airin kemudian melanjutkan bangku kuliah di Universitas Parahyangan dan Universitas Padjajaran. Dia berhasil mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH) dari Universitas Parahyangan.

Studinya di Universitas Padjajaran berbuah dua gelar, yaitu Spesialis Satu (SP-1) Program Studi Notariat pada 2002 dan Magister Hukum (MH), Program Studi Ilmu Hukum Bisnis pada 2005.

Airin merupakan sosok perempuan yang aktif dan berjiwa sosial. Di masa mudanya, perempuan yang memiliki kegemaran bersepeda ini pernah mengikuti ajang putri Indonesia pada tahun 1996 dan dinobatkan sebagai Puteri Pariwisata dan Puteri Favorit.

Ketika banyak perempuan muda yang ikut dalam ajang ini bertujuan untuk menjadi juara favorit, tetapi Airin mengikuti ajang ini hanya untuk mengisi waktu luang dan mencari kegiatan yang positif di masa mudanya.

Tak hanya sebagai Puteri Indonesia saja, Airin sebelumnya, ia juga pernah terpilih sebagai Mojang Provinsi Jawa Barat 1995 dan Mojang Parahyangan Kodya Bandung 1995.

Pengalaman demi pengalaman dia lalui selama hidupnya, dan saat itu dirinya bertemu dengan sang suami H. Tb. Chaeri Wardana, B. Bus, yang dikenal sebagai tokoh muda Banten, dan menikah tahun 1997. Tak lama setelah itu dirinya dikaruniai dua buah hati bernama Ghefira Marhamah Wardana dan Ghifari Al Chusaeri Wardana.

Seriri waktu berjalan dirinya mulai aktif dibeberapa kegiatan di Tanggerang Selatan, namun tidak langsung terjun ke politik dan terpilih dua kali sebagai wali kota Tangsel, Airin pernah berprofesi sebagai notaris dan pejabat pembuat akta tanah di Kabupaten Tangerang sejak 2004 hingga 2009.

Bahkan, semasa menjalani pendidikan SP-1 Notariat, Airin juga sempat menjadi asisten notaris di kantor Imas Tarwiyah, SH, MH pada 1999.

Tak sampai disana, dirinya juga aktif dan didapuk sebagai ketua, Airin juga pernah tercatat sebagai penanggung jawab Relawan Banten Bersatu (RBB) untuk Wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Tak hanya itu, Airin juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun Kaukus Perempuan Peduli Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Bahkan, tercatat sebagai mantan Pembina Forum Masyarakat Peduli Pendidikan dan kesehatan Provinsi Banten.

Dengan segudang pengalaman dirinya terjun dan banyak dikenal oleh masyarakat Tanggerang, dirinya mulai berkarir di politik dengan maju menjadi wakil bupati Tangerang pada 2008, namun kalah.

Airin ikut dalam kontestasi pilbup Tangerang sebagai calon wakil bupati, mendampingi calon bupati Jazuli Juwaini yang merupakan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kalah di Kabupaten Tangerang, tak membuat istri Wawan ini patah semangat, malah itu dijadikan pelajaran berharga untuk Airin, hingga pada 2009 Tangerang Selatan resmi jadi kota pemekaran dari induknya Kabupaten Tangerang.

Satu tahun kemudian kota tersebut mencari pemimpin pertamanya. Digelarlah pemilihan wali kota pertama pada 2010. Kesempatan ini menjadi peluang Airin untuk mencalonkan dari sebagai wali kota.

Airin akhirnya berhasil menduduki jabatan sebagai wali kota setelah ia dan pasangannya, Benyamin Davnie, berhasil memperoleh suara terbanyak yang mencapai 188.893 suara. Dan terpilih kembali menjadi Wali Kota tahun 2016-2021.

Menjadi pemimpin perempuan untuk wilayah kota yang juga berfungsi sebagai penyangga Jakarta bukan soal yang mudah, bagi Airin merupakan hal yang penting untuk memahami kultur Banten dan menyerap kosmopolitannya Jakarta, namun tetap harus membangun Kota Tangerang Selatan nyaman, aman dan berbudaya bagi warganya.

Airin banyak menyerap tradisi Banten dari sang suami H. Tb. Chaeri Wardana, B. Bus yang memberikan wawasan serta pengetahuan tentang Banten kepada Airin. Suaminya pula yang mengantar Airin menjadi pemimpin dan terpilih menjadi Walikota Tangsel, karena sang suami adalah adik dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, yang juga berperan banyak atas naiknya Airin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini