Adam Smith Pengagas Kapitalis yang Menyesal di Akhir Hidupnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tak ada yang meragukan nama besar Adam Smith. Ia adalah ekonom dan filsuf yang memengaruhi dunia. Malah, untuk menghormati Adam Smith, Uni Eropa menerbitkan sosok dia dalam bentuk uang pecahan 20 euro sejak tahun 2007.

Buku Adam Smith yang An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), atau Wealth of Nations, secara luas diakui sebagai risalah pertama tentang ekonomi modern.

Karya Smith memperkenalkan pentingnya kepentingan individu dalam kegiatan ekonomi dan menyinggung tentang ekonomi laissez-faire, di mana transaksi ekonomi tidak memerlukan intervensi dari pemerintah.

Adam Smith lahir di Kirkcaldy, Skotlandia. Ia menjalani pembaptisan pada 15 Juni 1723. Ia sebenarnya lahir pada 5 Juni 1723. Adam Smith merupakan anak dari seorang hakim pengacara Skotlandia sekaligus seorang pengawas keuangan adat.

Ayahnya meninggal saat Smith masih berusia 6 bulan. Dari kecil hingga dewasa, Margareth ibunya membesarkan Adam Smith. Kepintaran Adam Smith sudah terlihat sejak ia aqil baliq. Saat berusia 13 tahun, Adam Smith sudah menjadi mahasiswa di Universitas Glasgow. Ia belajar filsafat moral.

Setelah itu, Smith belajar di Balliol College di Oxford, Inggris. Di kampus ini, ia belajar sastra Inggris. Sayangnya kondisi kesehatannya memburuk membuat ia harus ke Skotlandia.

Di usia muda, Smith sudah menjadi seorang profesor di Universitas Glasgow. Ia mengajar logika serta filsafat moral. Dalam pemikirannya Smith banyak mendapat pengaruh dari beberapa pemikir-pemikir besar sebelumnya. Salah satu diantarannya Francis Hutcheson, yang melandasi dasar kecintaan Smith pada natural order.

Beberapa paham naturalist yang turut mengilhaminya antara lain, Stoicsisme Yunani, Epicureans, Stoicisme Romawi (antara lain Cicero, Seneca, Epictetus), Hobbes, Bacon dan Locke.

Adam Smith adalah akademisi pertama yang menjadi seorang ahli ekonomi, karirnya tidak jauh berbeda denan ahli-ahli ekonomi lainnya yang hidup pada masa 150 tahun terakhir.

Karya pertama Smith, The Theory of Moral Sentiments, berdasarkan bahan kuliahnya di Universitas Glasgow. Terbit pada tahun 1759.

Dalam buku ini, dia memperkenalkan teori ekonomi politik. Smith berusaha menjelaskan landasan bagi kemampuan manusia untuk membentuk penilaian moral. Ia juga memprakarsai gagasan bahwa “tangan tak terlihat” memandu orang-orang dalam penggunaan sumber daya yang optimal dalam perekonomian apapun.

Teori ini semakin tajam saat ia menerbitkan buku Wealth of Nations. 

Buku Wealth of Nations karya Adam Smith
Buku Wealth of Nations karya Adam Smith

Teori tangan tak terlihat atau teori tangan tuhan (the invisible hand) membuat dunia geger saat itu. Sebenarnya teori ini membedah keyakinan bahwa keseimbangan pasar terbentuk secara natural dengan adanya pertemuan supply (penawaran) dan demand (permintaan).

Selain itu teori ini menafikkan peran pemerintah dalam aktifitas ekonomi. Karena menghambat perekonomian. Bertemunya suply dan demand secara alamiah merupakan respons dari rasionalitas hidup manusia. Setiap manusia memiliki kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri dan mendapat keuntungan pribadi yang besar.

Kecenderungan itu akan mendorong orang untuk memproduksi barang kebutuhan konsumen. Namun jika produksi itu berlebih, maka pasar akan meresponsnya dengan penurunan harga. Demikian pula sebaliknya ketika suatu produk langka, maka harganya akan menjadi tinggi.

Pemikiran Adam Smith dalam teori the invisible hand ini menjadi dasar lahirnya paham kapitalisme ekonomi. Banyak ilmuwan mengembangkan teori itu untuk memperkuat argumen Smith. Dan untuk menekan pemerintah agar memberikan kebebasan ekonomi yang seluas-luasnya kepada para pelaku ekonomi tanpa campur tangan pemerintah.

Dalam prakteknya, teori tangan tuhan buah pikir Adam Smith lebih banyak memihak kepada para pemilik modal. Atas nama investasi, para pemilik modal mengeksploitasi sumber daya dunia untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Sekaligus mengakumulasi modal.

Akibatnya, jurang ketimpangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin kian tinggi. Dengan modal yang terus terakumulasi, para pemilik modal mampu menciptakan teknologi baru untuk mengefisienkan proses produksi. Dan ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi dan mengakumulasi modal lagi tanpa batas.

Selain dua buku itu, semasa hidupnya Adam Smith juga membuat buku

  • Essays on Philosophical Subjects (terbit setelah 1795)
  • Lectures on Jurisprudence (terbit setelah 1876)

Smith meletakkan dasar-dasar teori ekonomi pasar bebas klasik di setiap karyanya. The Wealth of Nations menjadi salah satu karyanya yang dapat menjadi rujukan untuk disiplin ilmu ekonomi modern. Buku tersebut juga sebagai karya modern ekonomi pertama sekaligus sebagai magnum opus.

Pada tahun 1764, Smith meninggalkan karier universitas untuk menjadi tutor pribadi Henry Scott, Duke of Buccleuch.

Keduanya bepergian ke seluruh Swiss dan Prancis selama dua tahun. Setelah itu Smith memutuskan pensiun dan kembali ke Kirkcaldy untuk mulai menulis The Wealth of Nations.

Adam Smith meninggal pada tanggal 17 Juli 1790, di Edinburgh. Dia tidak pernah menikah. Sebelum meninggal, ia meminta kawan-kawannya untuk memusnahkan beberapa manuskrip. Saat sekarat, ia sempat membuat penyesalan tidak melakukan apapun selama hidupnya.

Reporter: Fadila Aliah Hakim

 

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini