13 Tahun Augusto Pinochet Wafat, Berikut Fakta-fakta Sang Diktator

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mungkin belum banyak yang mengenal dengan seorang diktator bernama Augusto Jose Ramon Pinochet Ugarte, atau biasa dikenal dengan Augusto Pinochet. Ia adalah Presiden sekaligus ditaktor Chile selama tahun 1974 – 1990.

Selama masa pemerintahannya, ia didakwa melakukan pelanggaran kemanusiaan dengan membunuh 3.197 dan menyiksa sekitar 35.000 orang. Ia pun masih menjabat sebagai panglima militer Chile hingga 1998 dan meninggal pada tahun 2006 dengan kasus pelanggaran HAM yang belum diadili sama sekali.

Berikut adalah fakta lebih lanjut dari Augusto Pinochet:

1. Masuk sekolah militer

Pinochet lahir pada tanggal 25 November 1915 di Valparalso. Ia merupakan putra dari pasangan Augusto Pinochet Vera dan Avelina Ugarte Martinez.

Pada 1931, ia masuk ke Sekolah Militer Santiago selama 4 tahun, dan mempelajari geografi militer sebelum lulus dengan pangkat Letnan Dua (Alferez). Bisa dibilang, hampir separuh hidupnya ia habiskan dalam pendidikan militer.

Januari 1943, Pinochet menikah dengan seorang wanita bernama Lucia Hiriart Rodrdiguez, dan dikaruniai 5 orang anak. Pinochet harusnya masuk Akademi Perang pada 1948, namun studinya terpaksa ditunda karena sebagai perwira muda, ia harus menjalani misi pengabdian di kawasan tambang Lota.

Akhirnya pada tahun 1949, ia masuk akademi dan berhasil lulus sebagai Perwira Kepala Staf. Ia pun mengajar di Sekolah Militer pada 1951, dan di tahun 1953 ia sukses menyandang pangkat Mayor.

Singkatnya, ia didapuk menjadi Komandan Jenderal Garnisun Santiago pada Januari 1971. Setahun setelahnya ia diangkat sebagai Kepala Staf Jenderal dan dengan lengsernya Jenderal Carol Prats, Presiden Salvador Allende memilih Pinochet sebagai panglima pada 23 Januari 1973.

2. Mendapat kekuasaan setelah kudetanya berhasil

Pemerintahan Allende lengser melalui kudeta yang dilakukan oleh militer pada 11 September 1973. Istana Kepresidenan La Moneda dan Allende memutuskan untuk bunuh diri.

Dibentuklah sebuah junta yang beranggotakan Pinochet dari Angkatan Darat, Admiral Jose Toribio Merino dari Angkatan Laut, Jenderal Udara Gustavo Leigh daari Angkatan Udara, dan Jenderal Cesar Mendoza dari Carabineros atau kepolisian.

17 Desember 1974 menjadi hari bersejarah bagi Pinochet, di mana kekuasaan eksekutif diserahkan pada dirinya. Selama masa pemerintahannya, ia melakukan aksi represif pada lawan politik, dan memperkenalkan Dewan Keamanan Nasional yang Kontroversial (COSENA).

Dengan adanya konstitusi baru, Pinochet memperkenalkan jabatan presiden selama delapan tahun dengan pemilihan yang dijadwalkan pada tahun 1988. Menerima penolakan sebanyak 55 persen, Pinochet tetap memperoleh kekuasaan hingga tahun 1990.

3. 35.000 kasus penyiksan

Hasil pemilihan dimenangkan oleh Patricio Aylwin, dengan Pinochet yang masih menjabat sebagai panglima militer hingga Maret 1998. Tak hanya itu, ia juga dilantik sebagai senator seumur hidup, dan dibegri ganjaran kekebalan penuntutan yang membuat dirinya tidak akan runtuh oleh hukum.

Meski tak bisa disentuh oleh hukum, di akhir tahun 1998 Pinochet ditangkap oleh kepolisian London setelah dilaporkan melakukan tindakan penyiksaan warga Spanyol di Chile selama ia berkuasa.

Hingga pada akhirnya Amerika Serikat dan negara lainnya diminta merilis dokumen rahasia tentang warga Chile yang dianggap menghilang, diculik, atau bahkan di bunuh pada masa pemerintahan Pinochet.

Status Pinochet pun menjadi tahanan rumah, namun setelahnya ia diberi izin untuk kembali ke Chile. Di tahun 2000, kekebalan hukum yang didapat Pinochet pun dicabut oleh Chile yang membuatnya diberi tuduhan pelanggaran HAM.

Yang mengejutkan, Komisi Nasional Pemenjaraan dan Penyiksaan Lawan Politik menerima laporan pada akhir 2004, yang menyatakan bahwa terdapat 35.000 kasus penyiksaan selama rezim Pinochet berkuasa. Di tahun 2005, Mahkamah Agung Chile melakukan pemungutan suara untuk mencabut kekebalan finansial sehingga ia bisa diperiksa atas tuduhan kesepakatan illegal.

4. Wafatnya sang diktator

Serangan jantung menyerang Pinochet pada 3 Desember 2006. Ia pun mendapat ritual terakhir di hari yang sama. Keesokan harinya, status tahanan rumah Pinochet dicabut oleh Pengadilan Banding Chile.

Pinochet dilarikan ke unit gawat darurat pada tanggal 10 Desember 2006, dan pada pukul 14.15 waktu setempat ia dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Militer Santiago. Sang diktator wafat di usia 91 tahun.

Pemakaman yang harusnya haru, berubah menjadi tegang. Saat jenazah Pinochet disemayamkan di keesokan harinya, cucu mendiang Jenderal Carlos Prats, Francisco Cuadrado Prats memukul peti mati Pinochet yang menimbulkan pertengkaran dengan pendukung Pinochet.

Akhirnya jenazah Pinochet pun dikremasi pada 12 Desember 2006 di Pemakaman Parque del Mar di Concon, sesuai dengan permintaan terakhirnya agar makamnya tidak dijadikan objek vandalisme. (Dinda)

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini