Denmark Open: Tersisa Enam Wakil Indonesia di Perempatfinal

Baca Juga

MATA INDONESIA, ODENSEDenmark Open 2021 Super 1000 sudah memasuki babak perempatfinal. Tersisa enam wakil Indonesia yang berjuang merebut tiket semifinal hari ini.

Hasil yang cukup mengejutkan diraih ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Laju mereka dihentikan junior di pelatnas PBSI, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, 21-17, 17-21, dan 21-23.

Di perempatfinal, Fikri/Bagas akan menghadapi unggulan kedelapan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

“Bisa mengalahkan Marcus/Kevin rasanya senang dan tidak menyangka. Di latihan pun kami belum pernah menang,” ujar Bagas.

Peraih medali emas Olimpiade 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga melangkah ke perempatfinal setelah mengalahkan pasangan asal Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, 21-13 dna 21-16.

Kemenangan juga diraih ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Mereka mengalahkan pasangan Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai, 21-14 dan 21-12.

“Kami udah ketemu mereka dua kali sebelumnya, hari ini yang ketiga jadi kurang lebih sudah tahu pola mainnya. Dari awal sudah antisipasi terus dari awal sudah dapat feel mainnya jadi mereka tidak bisa berkembang,” kata Melati.

Berikut tiga wakil Indonesia lainnya yang lolos ke perempatfinal

  1. Jonatan Christie v Kanta Tsuneyama 21-11 dan 21-9
  2. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto v M.R Arjun/Dhruv Kapila 21-15, 17-21, dan 21-12
  3. Tommy Sugiarto v Thomas Rouxel 21-18, 16-21, dan 21-19

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini