Mata Indonesia, Kulon Progo – Produksi panen padi di wilayah Bumi Binangun mengalami penurunan sepanjang tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi baik dari segi luas lahan panen maupun jumlah tonase gabah kering.
Menurut Dinas Pertanian dan Pangan (DPP), penyebab utama penurunan ini adalah mundurnya masa tanam terakhir pada tahun 2024 dibandingkan dengan jadwal sebelumnya.
Berdasarkan data DPP Kulon Progo, luas lahan padi yang berhasil dipanen sepanjang 2024 mencapai 48.326 hektare, dengan total produksi gabah sebesar 462.019 ton. Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kulonprogo mencatat bahwa pada tahun 2023, total gabah yang dipanen mencapai 534,11 ribu ton dari lahan seluas 105,69 ribu hektare.
Penyebab Penurunan Produksi
Kepala DPP Kulon Progo, Drajat Purbandi, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh perbaikan saluran irigasi di beberapa wilayah, seperti Kapanewon Panjatan, Lendah, dan Galur. Perbaikan tersebut mengakibatkan mundurnya masa tanam terakhir pada tahun 2024, sehingga sebagian hasil panen baru tercatat pada periode 2025.
“Panen yang terjadi di awal tahun ini sebenarnya merupakan hasil dari masa tanam yang mundur pada akhir 2024. Oleh karena itu, secara keseluruhan, penurunan produksi gabah pada 2024 tidak terlalu signifikan,” ungkap Drajat pada Kamis, 16 Januari 2025.
Selain irigasi, faktor lain seperti serangan hama hanya berdampak kecil terhadap produksi. Menurut Drajat, lahan yang gagal panen akibat hama hanya mencapai 40 hektare.
Upaya Peningkatan Produksi Gabah di 2025
Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan DPP Kulon Progo, Juliwati, menyampaikan bahwa pihaknya akan meningkatkan produksi gabah tahun ini melalui berbagai langkah strategis. Salah satu langkah utama adalah memperkuat pengawasan terhadap serangan hama.
“Kami mengintensifkan petugas penyuluh pertanian untuk memantau penyebaran hama di lapangan. Selain itu, kami juga meningkatkan kapasitas petani dalam pencegahan hama melalui kelompok tani,” jelas Juliwati.
Ancaman hama yang masih menjadi perhatian utama di Kulon Progo saat ini adalah wereng batang coklat, yang berpotensi merusak hasil panen jika tidak segera ditangani.