Bukan Virus Corona, Wabah Penyakit Mematikan Ini Landa Michigan AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Masalah virus corona belum usai di dunia. Namun, kini warga Michigan, Amerika Serikat (AS) dilanda penyakit mematikan lainnya yakni bernama Eastern equine encephaliti (EEE), yang ditularkan oleh nyamuk.

Dilansir dari The Straits Times, Jumat 18 September 2020, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusian Michigan mengatakan, pihaknya telah meningkatkan penyemprotan anti nyamuk pada malam hari di daerah yang berisiko tinggi di Michigan barat.

“Pesawat mulai menyemprot Merus 3.0 insektisida nabati di beberapa negara bagian itu pada Rabu malam,” ujar Departemen Kesehatan Michigan dalam sebuah pernyataan.

Sebuah pesan suara otomatis di badan kesehatan negara memberitahu bahwa penduduk tidak akan diperbolehkan untuk keluar dari penyemprotan tersebut.

Sebanyak 28 kuda dan satu manusia telah tertular penyakit tersebut di 11 kabupaten negara bagian itu. Ensefalitis kuda Timur (EEE) hadir di seluruh Amerika Serikat bagian timur serta sebagian dari Midwest, tapi umumnya jarang terjadi pada manusia, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Virus ini telah membunuh hingga 30 persen orang yang terinfeksi dan menyebabkan kerusakan neurologis jangka panjang. Pada 9 September 2020, lima orang di AS telah didiagnosis dengan penyakit tersebut. Data CDC menunjukkan angka itu belum termasuk kasus di Michigan.

Pejabat lokal menyuarakan keprihatinan atas efek potensial semprotan termasuk kemampuannya untuk membahayakan lebah madu.

Negara bagian mengatakan bahwa “risiko kesehatan tidak diharapkan” dari semprotan itu ketika mengumumkan rencana pengobatan pada Senin. Namun, pihaknya memperingatkan warga untuk menutup kolam ikan hias serta mempertimbangkan untuk membatalkan aktivitas di luar ruangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini