Ancaman Gempa Megathrust di 5 Negara Ini Sama Parahnya dengan Indonesia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Serangkaian gempa bumi megathrust (gempa yang disertai tsunami) yang pernah menerjang Indonesia sungguh membuat khawatir. Indonesia selama ini dianggap sebagai salah satu negara paling rawan gempa di dunia, karena posisinya yang terletak di tengah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire, jalur gempa paling aktif di dunia.

Namun, ancama gempa megathrust tak hanya di Indonesia, tapi juga terjadi di beberapa negara lain. Berikut daftar sejumlah negara yang ancaman megathrust-nya sama parah seperti Indonesia:

1. Cina

Cina adalah salah satu negara yang aktif secara seismik dengan populasi terbesar di dunia dan berkontribusi sekitar separuh dari total jumlah kematian akibat gempa bumi. Baik itu selama 50 tahun terakhir atau 500 tahun terakhir, China sudah mencatatkan separuh dari total korban jiwa di seluruh dunia akibat gempa.

Dengan lebih dari 1,3 miliar orang di negara itu, potensi untuk kehilangan nyawa dan properti sangatlah besar.
Salah satu gempa terdahsyat di China yang paling diingat adalah gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 yang melanda Tangshan pada tahun 1976 dan menewaskan 242.769 orang.

2. Amerika Serikat

Amerika Serikat juga dikenal sebagai salah satu negara yang berpotensi terkena gempa megathrust.  Gempa bumi hebat pernah meluluhlantakkan kota San Francisco 112 tahun yang lalu. Sekitar 3.000 orang tewas dalam bencana itu, yang menghancurkan 296 mil dari garis pantai California dan membuat sebagian besar penduduk kota kehilangan tempat tinggal.

San Francisco memang selalu berisiko terhadap gempa bumi. Patahan San Andreas yang terkenal adalah salah satu dari tujuh zona patahan yang signifikan di Bay Area, menurut US Geological Survey. Pada 1989, gempa Loma Prieta berkekuatan Magnitudo 6,9 mengguncang Bay Area ini dan mengakibatkan 62 kematian.

Menurut penelitian para ahli, Bay Area pun diprediksi akan terpukul gempa berkekuatan Magnitudo 7,0 dalam 30 tahun ke depan. Di luar California, wilayah Seattle adalah spot gempa paling berisiko di AS.

3. Meksiko

Meksiko adalah salah satu negara teraktif secara seismik di dunia yang duduk di atas tiga lempeng tektonik terbesar di Bumi, yakni Lempeng Amerika Utara, Lempeng Cocos, dan Lempeng Pasifik. Mexico City pernah dilanda gempa berkekuatan Magnitudo 8,1 pada tahun 1985, yang menewaskan sekitar 9.500 orang. Menurut para ahli, wilayah Baja California di Meksiko, yang berbatasan dengan California, adalah bagian dari negara ini yang paling berisiko.

4. Iran

Negara ini berada di atas spot lempeng tektonik Eurasia dan Arab, sehingga kerap mengalami gempa.
Gempa berkekuatan Magnitudo 7,3 yang memukul Iran pada tahun 2017 menewaskan lebih dari 400 orang. Para petugas penyelamat sebenarnya memberikan aksi yang tanggap, tetapi tanah longsor yang dipicu oleh gempa membuat pekerjaan mereka sulit.

Ibukota Iran di Teheran, yang terletak di dekat kaki puncak tertinggi negara itu, Gunung Damavand, adalah area yang paling berisiko.

5. Guatemala

Salah satu gempa terburuk yang pernah melanda Guatemala adalah pada tahun 1976. Gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 ini menelan 23.000 korban jiwa. Gempa tersebut mengguncang kota Chimaltenango, kurang dari 40 mil sebelah barat ibu kota, Guatemala City.

Negara ini berpotensi mengalami gempa bumi di kemudian hari. Wilayah Guatemala City, adalah daerah yang paling berisiko mengalami gempa bumi.

(Krisantus de Rosari Binsasi)

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini