Yuk Ketahui Bagaimana Gaslighting Bisa Terjadi dan Bagaimana Tanda-tandanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini netizen khususnya penggemar drakor digemparkan oleh berita Kim Seonho. Karena itu banyak yang masih bertanya-tanya dengan kata ‘gaslighting’.

Melansir dari Very Well Mind, gaslighting adalah sebuah bentuk teknik manipulasi yang terjadi dalam hubungan yang toxic. Ini merupakan salah satu jenis pelecehan emosional yang berbahaya untuk kesehatan psikologis si korban.

Lalu bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Berikut penjelasannya mengutip dari NBC News.

Gaslighting dapat terjadi karena lima faktor, yakni:

  1. Withholding, artinya pelaku menolak untuk mendengarkan atau mengatakan mereka tidak mengerti apa yang korban katakan mengenai keresahannya.
  2. Countering, maksudnya si pelaku mempertanyakan ingatan si korban dengan ancaman-ancaman.
  3. Blocking atau diverting, adalah perlakuan pelaku ketika sedang mengalihkan atau mengubah pembicaraan si korban.
  4. Trivializing, merupakan penyangkalan perasaan si korban sehingga terlihat tidak penting bagi pelaku.
  5. Forgetting atau denial, adalah perlakuan pelaku yang manipulator pura-pura lupa dengan apa yang telah ia lakukan.

Lalu bagaimana cara menyikapinya. Berikut beberapa tanda-tanda bahwa si pelaku sedang melakukan gaslighting menurut Stern:

  • Korban terus-menerus menebak-nebak diri sendiri atau kesulitan membuat keputusan.
  • Korban terus merenungkan mengenai kelemahan karakter yang dirasakannya (seperti berpikiran bahwa korban bukanlah orang yang cukup baik)
  • Korban dibuat bingung terkait hubungannya dengan pasangan.
  • Pertengkaran yang terjadi tanpa ada keinginan.
  • Korban selalu meminta maaf pada pelaku.

Itulah beberapa poin penting mengenai gaslighting. Kalian harus waspada ya gaes, demi kesehatan mentalmu.

Jika sudah tak wajar segeralah konsultasi dengan psikolog.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini