Meski Bukan Populasi dengan Obesitas Tinggi, Indonesia Jadi Negara yang Warganya Paling Malas Jalan Kaki

Baca Juga


MATA INDONESIA, JAKARTA – Sadar kah kita bahwa masyarakat Indonesia begitu malas untuk jalan kaki, bahkan sekadar pergi ke warung yang dekat harus menggunakan sepeda motor.

Peneliti Universitas Stanford di Amerika Serikat, menggunakan data per menit dari 700.000 orang yang menggunakan Argus atau aplikasi pemantau aktivitas.

Menurut studi terbaru dari peneliti Universitas Stanford, Amerika Serikat, terungkap orang Indonesia hanya berjalan kaki rata-rata 3.513 langkah setiap hari.

Padahal jumlah langkah kaki yang dianjurkan untuk kesehatan manusia adalah 5.000 langkah per hari.

Meski kondisi pedestrian atau tempat pejalan kaki semakin bagus di kota-kota, terutama Jakarta, namun Orang Indonesia lebih senang mengunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor.

Akibatnya banyak pedestrian yang sudah ditata rapi tetap menjadi lahan bagi pedagang kaki lima berjualan.

Kondisi itu semakin menjadi karena bermunculannya aplikasi pemesanan makanan yang semakin banyak sekarang.

Meski begitu, Indonesia bukanlah bangsa yang malas berolahraga, mungkin hal itu membuat Indonesia tidak menjadi negara dengan populasi obesitas terbanyak di dunia. Menurut riset WHO, orang Kuwait adalah bangsa pertama yang malas berolahraga.

Riset itu menemukan 67 persen populasinya tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup setiap minggunya.

Selanjutnya, Samoa Amerika atau Samoa Timur yang terletak di Samudra Pasifik, sesuai risetnya ditemukan 53,4 persen populasi di sana tidak melakukan aktivitas yang cukup.

Ketiga, Arab Saudi, sebanyak 53 persen populasinya tidak melakukan aktivitas yang cukup. Keempat, Irak karena 52 persen populasinya kurang aktif melakukan gerak fisik. (Annisaa Rahmah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini