Yuk, Hindari Santan dengan Mengonsumsi 3 Bahan Pengganti Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sajian makanan khas Lebaran seperti opor ayam, gulai sapi rendang kuah pembuatannya berbahan dasar santan yang gurih. Namun, jika dikonsumsi berlebihan bisa membawa penyakit bagi tubuh. Mengutip HelloSehat, 240 gram santan mengandung 554 kalori, 57 gram lemak, 5 gram protein, 13 gram karbohidrat dan 5 gram serat.

Hal ini tidak lepas dari santan yang mengandung lemak jenuh sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Maka, Dokter spesialis gizi, Tatik Bardosono menilai jika harus mengonsumsi santan maka sebaiknya dibarengi dengan makan buah dan sayur segar agar gizi tetap seimbang.

Adapun, bahan pengganti santan yang bisa dikonsumsi agar jauh lebih sehat yaitu pertama susu rendah lemak. Cita rasa santan yang gurih dan bertekstur pekat juga bisa didapat dari susu. Maka, sebaiknya cerdas untuk mengolah susu menjadi bahan makanan supaya bisa mengubah tekstur serta rasanya.

Kedua, yakni susu dari kacang kedelai atau almond. Anda bisa menggunakan susu kedelai tanpa pemanis supaya tidak merusak cita rasa makanan mengingat bahan ini memiliki kekentalan yang sama dengan santan. Sementara susu almond dinilai tidak akan merusak citra makanan karena tidak berasa manis.

Terakhir, yaitu dengan Greek Yogurt bisa menjadi pengganti santan karena memiliki kekentalan yang sama. Jika menggunakan bahan ini sebaiknya bisa ditambah dengan air supaya tidak terlalu kental. Namun, perlu diperhatikan juga rasa yang dihasilkan sehingga tidak mengubah cita rasa makanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini