Waduh! Model Irene Kim Jadi Kena Amukan Netizen yang Kecam Sikap Irene ‘Red Velvet’

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kontroversi perilaku kasar Irene ‘Red Velvet’ kepada orang-orang yang bekerja bersamanya di belakang layar masih menjadi perbincangan. Bahkan, ia mendapat kecaman dari publik.

Alih-alih berkomentar di Instagram wanita yang bernama Bae Joo Hyun itu, ada netizen yang justru salah lapak. Mereka mengungkapkan kekesalannya pada postingan Instagram model Korea-Amerika, Irene Kim.

Instagram model yang menggunakan username @ireneisgood itu menjadi korban hujatan netizen. Kolom komentar postingan Irene Kim dipenuhi kecaman yang mengira dirinya sebagai Irene Red Velvet.

Komentar tersebut diantaranya, “Kenapa kau memaki desainer?” dan “Bukankah dia menyalahgunakan kekuatannya kepada stylist? Kenapa tidak ada orang yang menyadari fakta itu di akun ini? Kalian harus melihat YouTube dan mengetahuinya.”

Setelah membaca komentar-komentar tersebut, netizen lain langsung menjelaskan bahwa akun tersebut bukan milik Irene personel Red Velvet, melainkan milik model Irene Kim.

Diketahui, kabar soal Irene ini muncul ke permukaan ketika seorang stylist dan editor kawakan membuat postingan Instagram yang mengkritik idola wanita. Meski tidak disebutkan namanya, banyak orang yang berspekulasi itu adalah Irene.

Dilaporkan bahwa stylist tersebut mengaku memiliki rekaman suara interaksinya dengan idola tersebut. Dia telah mengambil rekaman itu untuk melindungi dirinya sendiri, juga untuk menuntut permintaan maaf, mengancam akan merilis rekaman itu sebaliknya.

Melalui Instagramnya, @renebaebae, Irene pun sudah meminta maaf secara pribadi kepada orang-orang yang pernah merasa tersakiti olehnya. Agensinya, SM Entertainment pun juga sudah angkat bicara mengenai kontroversi tersebut.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Penetapan Kenaikan UMK 2025, KSPSI Gunungkidul Minta Kenaikan UMK Minimal 10%

Mata Indonesia, Gunungkidul - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Gunungkidul masih menunggu rapat koordinasi lanjutan penetapan besaran upah minimum kabupaten dan terus mengawal penetapan UMK 2025 di Kab. Gunungkidul agar mencapai target minimal 10%.
- Advertisement -

Baca berita yang ini