Unik, Ini Wujud Budaya Permohonan Maaf di Berbagai Negara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berbagai wujud permohonan maaf juga terlihat di negara lain dengan beraneka ragam budaya. Mengingat, permohonan maaf merupakan sebuah etika dasar dalam kehidupan masyarakat. Maka, etika yang terbangun juga berkaitan erat dengan budaya yang ada di masing-masing negara.

Seperti misalnya di Argentina. Mengutip dari businessnewsdaily, dalam sebuah lingkungan kerja, seseorang akan meminta maaf dengan cara memanggil atau mengajak orang yang dirugikan saat kencan makan siang.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk kesadaran bahwa mereka telah berbuat salah dan ingin memperbaiki kondisi.

Lalu di Brazil, dengan cara memberi hadiah yang dilengkapi dengan kartu ucapan permintaan maaf. Selain itu, hadiah yang diberikan juga harus sesuai selera dan disukai oleh orang yang merasa dirugikan.

Uniknya, di Brazil cara meminta maaf di depan publik dianggap kurang sopan karena dinilai tidak menghormati privasi.

Kemudian di China, cara yang tepat adalah dengan memilih kalimat permohonan sesuai dengan kesalahan yang diperbuat. Misalnya, kalimat ‘Yi Han’ digunakan untuk menyampaikan kalimat penyesalan atau empati. Sementara ‘Bu hao yi si’ merupakan permintaan maaf karena menyebabkan situasi yang membuat malu atau tidak nyaman.

Hal ini memperlihatkan bahwa pemilihan kalimat penting supaya tidak terjadi kesalahpahaman.

Terakhir yaitu Jepang. Melalui gestur membungkukkan kepala dan badan, seseorang sudah dianggap sopan karena dinilai memiliki etika dan wujud permintaan maaf.

Semakin besar kesalahan yang dibuat, maka badan yang ditundukkan semakin dalam. Namun, norma kesopanan ini juga bisa diikuti dengan ucapan permohonan yang pas. Misalnya kepada teman atau keluarga dekat, bisa menggunakan kalimat ‘gomennasai’. Sedangkan permohonan maaf untuk rekan kerja atau orang yang dihormati bisa menggunakan ‘moushiwake arimasen’ atau ‘sumimasen.’

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Oknum Pangkalan Main Curang dengan Gas Subsidi, Disdag Kulon Progo Akui Pengawasan Lemah

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kulon Progo memberikan klarifikasi terkait temuan penyuntikan gas LPG 3 kg bersubsidi ke dalam tabung LPG non-subsidi ukuran 5 dan 12 kg yang dilakukan oleh oknum pangkalan di wilayah Nanggulan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini