Tips Bagi Pendaki Gunung agar Bebas dari Hipotermia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kini sejumlah kawasan pegunungan yang menjadi jalur pendakian mulai kembali dibuka untuk umum. Meski demikian, bagi para pendaki diharapkan tetap memperhatikan protokol kesehatan, apabila ingin hiking.

Selain itu, perlu juga menjaga daya tahan tubuh agar bebas dari hipotermia. Berikut sejumlah tips yang perlu diperhatikan dilansir dari akun instagram @lawumountain :

1. Jangan biarkan perut kosong

Makanlah sebelum mendaki. Sebab, ketika perut kosong maka tubuh tidak memiliki energi yang cukup untuk memanaskan tubuh. Usahakanlah membawa logistik dan camilan yang bergizi untuk menjaga kondisi badan agar tetap fit selama pendakian.

2. Sebaiknya mendaki di siang hari

Mendaki di saat siang menjadi opsi yang tepat, sebab suhu di gunung akan lebih nyaman untuk tubuh. Adanya sinar matahari juga bisa menjadi media yang akan membantu mengeringkan baju saat basah karena keringat atau tetesan air.

3. Siapkan alat mendaki dan baju ganti

Pastikan membawa alat yang sesuai dengan prosedur pendakian. Sediakan pula cadangan kaos, jaket, penutup kepala, sarung tangan, kaos kaki, sepatu dan celana. Gantilah pakaian yang basah.

“Memasuki musim kemarau, suhu di gunung makin dingin aja. Berdasarkan pantauan suhu di freemeteo, suhu di gunung Lawu bisa turun hingga 1 derajat Celcius pada dini hari hingga pagi,” ujar admin @lawumountain.

“Suhu baru bergerak naik 3 derajat sekitar pukul 07.00 WIB. Agar terhindar dari hipotermia lakukan beberapa hal ini ya!” tambahnya.

4. Jangan gunakan pakaian berbahan jeans

Pakaian jenis ini dianjurkan untuk dihindari sebab jeans memiliki pori-pori bahan yang cukup besar, sehingga udara dingin akan mudah masuk melewatinya. Sementara saat kondisi basah, jeans akan lama untuk dikeringkan, sehingga kamu akan lebih mudah kedinginan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini