Tidak Hanya Dikonsumsi, Warga Spanyol Bisa Ubah Jeruk Menjadi Tenaga Listrik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jeruk tidak hanya dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup, namun bisa diolah menjadi tenaga listrik. Upaya ini dilakukan oleh departemen lingkungan Emasesa, Spanyol untuk mengatasi jumlah jeruk yang sangat banyak di wilayah itu.

“Kami berharap bisa mendaur ulang semua jeruk kota,” kata Kepala Departemen Lingkungan Emasesa, Benigno Lopez.

Skema awal yang digunakan oleh otoritas Emasesa, perusahaan air kota akan menggunakan 35 ton buah untuk menghasilkan energi bersih untuk menjalankan salah satu parik pemurnian air kota Emasesa. Jeruk akan masuk ke fasilitas yang sudah ada yang menghasilkan listrik dari bahan organik.

Saat jeruk berfermentasi, metana yang ditangkap akan digunakan untuk menggerakan generator.

Pihaknya bertujuan menggunakan energi untuk menjalankan pabrik pemurnian air, yang rencana akhirnya adalah mengembangkan listrik yang berlebih ke dalam jaringan.

Tim yang ada di proyek ini menegaskan bahwa uji coba telah menunjukkan bahwa 1.000 kilogram akan menghasilkan 50kWh, cukup untuk menyediakan listrik ke lima rumah untuk satu hari.

Selain itu, pihaknya juga menghitung jika semua jeruk di kota itu didaur ulang menjadi tenaga listrik maka 73 ribu rumah akan teralirkan listrik dari energi tersebut. Sebelumnya, Spanyol meluncurkan rencana ambisius pada 2018 untuk mengalihkan sistem kelistrikan sepenuhnya ke sumber terbaru pada 2050 mendatang.

Otoritas setempat juga akan mencabut izin pengeboran bahan bakar fosil, eksploitasi hidrokarbon dan sumur fracking. Menurut Euronews, seperlima dari anggaran negara itu akan digunakan untuk menyusun langkah-langkah mengurangi perubahan iklim.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini