Terungkap! Ini Alasan The Weeknd Hilangkan Huruf ‘E’ Terakhir di Namanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Solois asal Amerika Serikat, The Weeknd belum lama ini mengungkapkan hal yang paling dipertanyakan publik, yakni soal ejaan namanya yang unik.

Bukan tanpa alasan, pemilihan nama panggung The Weeknd lantaran ia memiliki kisah dibaliknya. Mantan kekasih Selena Gomez ini memiliki nama asli Abel Makkonen Tesfaye.

Dilansir dari Just Jared, Minggu 7 Februari 2021, The Weeknd menceritakan bahwa ia sempat meninggalkan rumah dan putus sekolah saat remaja. Ia pun mengajak rekannya yang juga musisi Hollywood, Kendrick Lamar pada saat itu.

“Saya meninggalkan rumah ketika berusia sekitar 17 tahun dan putus sekolah menengah dan meyakinkan Lamar untuk melakukan hal yang sama,” ucap The Weeknd.

Tak hanya itu, The Weeknd juga mengungkapkan bahwa dirinya dan Lamar tak kembali ke rumah selama satu pekan penuh. Ia juga sempat membenci namanya sehingga ia memutuskan untuk mencari nama panggung.

“Kami meninggalkan satu akhir pekan dan tak pernah kembali ke rumah, saya juga benci nama saya hingga saat itu mencari nama panggung,” katanya.

Itulah mengapa sosok Abel memakai The Weeknd sebagai nama panggungnya. Semata-mata karena dirinya pernah tak pulang selama satu pekan. Ia juga menjelaskan mengapa ejaan The Weeknd harus kehilangan huruf ‘e’ terakhirnya.

“Saya mengeluarkan ‘e’ karena sudah ada band Kanada bernama The Weekend, jadi ya masalah hak cipta,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini