Dokter Relawan: Vaksin Sinovac Tak Sebabkan Kematian pada Lansia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Efektivitas vaksin Covid19 Sinovac terhadap lansia di atas 60 tahun hampir sama dengan terhadap rentang usia 18-59 tahun. Selain itu tidak ada yang menyebabkan kematian pada uji klinis di Brasil maupun Cina.

Hanya ada beberapa perbedaan yaitu lamanya waktu untuk peningkatan antibodi dan syarat lansia yang bisa menerima vaksin tersebut.

“Vaksin tidak diberikan kepada lansia yang rapuh (frail),” demikian pernyataan dokter relawan Covid19, dr. Muhammad Fajri Adda’i kepada Mata Indonesia News, Senin 8 Februari 2021.

Menurut dr Fajri yang mengutip surat Badan POM kepada PT Bio Farma, lansia yang aman diberi suntikan vaksin berusia antara 60 – 70 tahun, karena studi pada lansia di atas usia tersebut belum ada.

Jika pada penerima vaksin berusia di bawah 60 tahun antibodi muncul pada 14 hari setelah suntikan kedua, sedangkan lansia di atas usia itu antibodinya baru muncul di hari ke-28 setelah suntikan kedua.

Besaran antibodi yang muncul mirip dengan kelompok usia di bawahnya yaitu 98 – 100 persen. Jadi dr. Fajri sepakat bahwa vaksin Sinovac aman untuk lansia di atas 60 tahun.

Efek samping yang dialami penerima vaksin pun tidak ada yang bergejala berat hingga menimbulkan kematian. Pada umumnya adalah rasa nyeri di bekas suntikan, bengkak, kemerahan atau gatal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini