Terbiasa Habis Sahur Tidur Lagi, Hati-hati 5 Penyakit Mengerikan Ini Akan Mengintaimu

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Salah satu kebiasaan yang sulit dihindari ketika bulan Ramadan adalah tidur lagi setelah makan sahur. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang melakukannya, padahal ternyata kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan lho.

Kebiasaan tidur setelah sahur berisiko mendatangkan berbagai penyakit mengerikan. Di antaranya beberapa penyakit berikut ini.

Obesitas

Obesitas tak melulu disebabkan oleh kebiasaan banyak makan. Tidur setelah sahur ternyata juga bisa menyebabkan obesitas. Karena, tidur setelah sahur bisa membuat kalori yang masuk ke dalam tubuh akan menumpuk. Akibatnya, terjadi pembengkakan lemak dalam tubuh.

Diabetes

Ketika tubuh sudah mengalami obesitas, kemungkinan tubuh terkena risiko penyakit diabetes pun semakin besar. Lemak yang terkumpul dalam tubuh bisa menyebabkan kerusakan fungsi organ seperti pankreas.

Sakit Jantung

Tak hanya diabetes, kebiasaan tersebut juga bisa berisiko menyebabkan sakit jantung. Kandungan lemak dan kalori dalam tubuh perlahan akan menyumbat pembuluh darah dan berujung pada penyakit jantung.

Nyeri Ulu Hati

Sering tidur setelah sahur bisa menyebabkan nyeri di bagian dada atau ulu hati. Ulu hati akan terasa sesak, nyeri dan panas. Ini disebabkan naiknya asam lambung yang memenuhi rongga dada.

Maag Kronis

Nah, meningkatnya asam lambung tadi bisa berujung pada maag kronis. Asam lambung bisa meningkat lantaran adanya bakteri jahat yang berkembang sempurna di dalam usus. Bakteri ini bisa terus berkembang karena makanan tidak dicerna secara baik oleh tubuh saat tidur setelah sahur.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini