MATA INDONESIA, JAKARTA – Program Belajar dari Rumah TVRI hingga kini masih terus berlanjut di masa new normal corona (covid-19).
Berikut soal dan kunci jawaban materi ‘Dongeng Kita: Legenda Ular N’daung dan Kisah Si Penyumpit’ di TVRI untuk kelas 1-3 SD pada Rabu, 30 September 2020, dilansir dari Kemdikbud:
1. Berikan contoh tiga perilaku baik yang patut kita contoh dari tokoh puteri bungsu dalam cerita tersebut!
– Rajin
– Pemberani
– Pantang menyerah
– Menepati janji
– Berbakti kepada orang tua
2. Ceritakan kembali Kisah Si Penyumpit dengan bahasamu sendiri!
Dahulu kala di pulau Bangka hiduplah seorang pemuda di gubuk sendirian, kedua orangtuanya telah meninggal. Orang-orang biasa memanggilnya si Penyumpit. Meskipun hidup miskin si penyumpit tetap gembira dan senang menolong orang lain.
Si Penyumpit tinggal di desa yang dipimpin oleh Pak Raje. Pak Raje terkenal sombong dan suka menyalahgunakan jabatannya.
Pagi hari Pak Raje terkejut melihat kebun singkongnya yang porak poranda akibat serangan babi hutan. Pak Raje mencari cara agar ada orang yang akan menjaga kebun singkongnya tanpa diberi upah.
Saat malam hari si penyumpit berjaga-jaga di kebun singkong, tak lama kemudian datanglah sekawan babi hutan menyerbu kebun singkong.
Si Penyumpit langsung melepaskan salah satu anak sumpitnya dan mengenai kaki seekor anak babi hutan. Kawaban babi hutan tidak melawan dan langsung lari menuju hutan.
Pagi hari tiba si Penyumpit kembali ke kebun untuk mencari anak sumpitnya, namun yang ia temukan hanya ceceran jejak darah. Si Penyumpit mengikuti jejak darah tersebut memasuki hutan dan menemukan sebuah goa.
Si Penyumpit masuk ke dalam goa dan menemukan anak sumpitnya, ia segera mengambil anak sumpitnya yang tertancap di kaki anak babi hutan dan mengobati lukanya.
Sebagai ucapan terimakasihnya ibu babi hutan memberi sebuah bungkusan kepada si penyumpit. Si Penyumpit menerima bungkusan tersebut dan pulang ke gubuknya, ia membuka bungkusann tersebut dan ternyata berisi berlian dan emas.
Si Penyumpit menggunakan emas dan berlian untuk membeli rumah besar dan membayar hutangnya. Pak Raje mendatangi rumah si penyumpit dan menanyakan dari mana harta si Penyumpit.
Si penyumpit menceritakan kejadian yang dialaminya. Malam harinya Pak Raje bersiap dengan sebuah sumpit menuju kebun singkongnya. Namun, ia diserang kawanan babi hutan tersebut. Pak Raje pulang ke rumahnya dengan kesakitan dan menyuruh putri bungsunya memanggil si Penyumpit. Si Penyumpit datang dan mengobati Pak Raje.
Pak Raje menyesal dan meminta maaf kepada si penyumpit. Setelah sembuh Pak Raje berubah menjadi kepala desa yang baik dan menikahkan putri bungsunya dengan Si penyumpit.
Semenjak saat itu tidak ada lagi kawanan babi hutan yang merusak kebun karena Pak Raje telah melarang warganya menebangi pohon di hutan, untuk menghindari rusaknya habitat hewan di hutan.