Sering Pakai Sunscreen Bisa Picu Kanker, Mitos atau Fakta?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat beraktivitas di luar rumah, menggunakan sunscreen sebagai pelindung kulit dari sinar matahari merupakan keharusan. Selain, biar gak gosong, sunscreen juga membantu menjaga kulit dari bahaya sinar matahari.

Meski sunscreen sangat bermanfaat sebagai pelindung kulit, ada pula yang beranggapan kalau salah satu produk skincare ini bisa sebabkan kanker lho. Mitos atau fakta?

Tenang gaes, sunscreen bisa sebabkan kanker sebenarnya hanya mitos belaka. Mitos ini berasal dari penelitian yang dilakukan pada oxybenzone, salah satu bahan aktif di banyak tabir surya.

Menurut penelitian, tikus yang terpapar oxybenzone mengalai efek samping negatif yang serius seperti perubahan mutagenik dalam selnya. Karena hal inilah banyak yang beranggapan sunscreen bisa memicu kanker.

Faktanya, tingkat paparan oxybenzone yang dicapai penelitian tersebut untuk menghasilkan masalah kesehatan pada tikus sangat tinggi. Perhitungan yang dibuat oleh penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa hasil tersebut tak dapat dicapai pada manusia, bahkan bagi mereka yang menggunakan sunscreen secara teratur dan bebas.

Para peneliti mencatat bahwa setelah 40 tahun, tak ada penelitian yang  menunjukkan efek toksik pada manusia yang disebabkan oxybenzone yang diserap. Meskipun oxybenzone tersebut sudah menjadi kandungan di dalam sunscreen.

Karena terbukti mitos, tak ada alasan lagi untuk gak pakai sunscreen ya. Meski cuaca mendung, sunscreen tetap digunakan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB yang disebabkan dari sinar matahari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini