Seorang Sumber Angkat Bicara Soal Konferensi Pers ‘Don’t Worry Darling’ yang Kontroversi

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Selama proses pembuatan produksi film ‘Don’t Worry Darling’ sudah melalui banyak drama dan kontroversi. Kali ini seorang sumber dari orang dalam industri itu mulai angkat bicara soal kontroversi-kontroversi yang sudah tersebar.

Mengutip dari People, pemutaran perdana film tersebut di Festival Internasional Film Venesia 2022 telah mencuri perhatian publik. Banyak wartawan setempat yang bertanya-tanya soal klarifikasi seputar kontroversi yang terlibat antara para bintangnya di film tersebut.

Tapi orang dalam itu menyebutkan filmnya bisa menghasilkan banyak daya tarik tanpa adanya tekanan dari pemutaran perdana festival film tersebut.

“Ada begitu banyak kesaksian dan intrik bagiku. Mereka seharusnya melewatkan festival dan memimpin dengan pemasaran filmnya,” kata sumber itu.

Kontroversi itu berawal dari latar tempat pasangan karakter yang tinggal di komunitas pinggiran kota yang aneh. Hal itu sempat jadi berita utama untuk adegan behind-the-scenes.

Selain itu, sutradara Olivia Wilde juga memecat bintang aslinya, Shia LaBeouf, dan itu jadi kontroversi. Seharusnya Shia memainkan peran yang kini diganti oleh Harry Styles.

Menurut rumornya, Shia dipecat karena sifatnya yang ‘memberontak’. Tapi sang aktor pun langsung mengklarifikasinya dengan mengatakan, ia keluar dari proyek film itu karena kurangnya waktu latihan.

Kontroversi lainnya juga berputar antara perselisihan Olivia Wilde dan Florence Pugh. Mereka saling bertentangan tentang pentingnya adegan seks ‘Don’t Worry Darling’.

Sementara itu, film ‘Don’t Worry Darling’ ini akan debut di bioskop pada 23 September 2022.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini