MATA INDONESIA, JAKARTA- Selain perkembangan teknologi yang maju, Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki banyak sekali cerita menarik. Salah satunya yaitu tentang mayoritas masyarakatnya yang berumur panjang. Hal itu terbukti dari usia rata rata penduduknya yang mampu mencapai 100 tahun. Melihat kondisi tersebut, banyak orang dari seluruh dunia yang bertanya tanya. Apa yang membuat mereka dengan mudah berumur panjang.
Setelah ditelusuri, umur panjang mereka ada kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi. Hal itu dibenarkan oleh beberapa peneliti, salah satunya yaitu epidemilog dari Pusat Geriatrik dan Gerontologi Nasional Jepang yang bernama Shu Zang. Ia mengatakan bahwa diet ala Jepang bisa membuat orang berumur panjang. Caranya yaitu dengan hanya mengkosumsi makanan laut, sayuran, kedelai, nasi dan sup miso. Jenis makanan ini diyakini akan mengurangi resiko kematian akibat serangan jantung.
Sebelumnya, diet ala Jepang ini sudah dipelajari oleh seorang profesor makanan dan ilmu biomolekular Universitas Tohoku yang bernama Tsuyoshi Tsuduki. Ia bersama kolaboratornya memberi makanan tersebut kepada tikus selama tiga minggu. Benar saja, tikus tikus yang menjalani diet ala Jepang itu memiliki kadar lemak yang sangat rendah. Hal itu membuktikan bahwa sumber nutrisi pada makanan tersebut sangat baik bagi kesehatan.
Tidak sampai disitu, kali ini mereka mencoba untuk memberikan pola makan orang Jepang pada tahun 1975. Setelah diteliti, tikus tikus tersebut memilki resiko penyakit diabetes dan liver yang sangat rendah. Bukan hanya itu, mereka juga menemukan bahwa pola makan tahun 1975 berhasil membuat tikus berumur panjang.
Dari situ, ia yakin bahwa pola makan tersebut juga memiliki efek yang positif bagi kesehatan manusia. Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan selama 28 hari, orang orang yang mengkosumsi pola makan tahun 1975 mampu menunjukan penurunan badan serta kadar kolestrol yang baik. Selain itu, tubuh mereka juga lebih ideal dari sebelum sebelumnnya. Hal tersebut mengartikan bahwa diet ala Jepang pada tahun itu lebih memiliki efek positif dibandingkan yang sekarang karena bahan bahan makananya lebih sering dikukus atau direbus.
Sayang, seiring jalannya waktu pola makan tahun itu tidak digunakan lagi oleh orang Jepang. Alhasil angka diabetes meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Walau umur mereka rata rata panjang, tapi tidak sedikit juga yang terkena obesitas. Melihat kondisi tersebut, bisa saja dikemudian hari orang yang berumur panjang mulai berkurang.
Reporter : R Al Redho Radja S