Presiden Asosiasi Penyanyi Korea Minta BTS untuk Pertimbangkan Kembali Hiatus Grup Mereka

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Asosiasi Penyanyi Korea baru-baru ini merilis pernyataan pers resmi oleh presiden Lee Ja Yeon. Ia mengirimkan pesan ke BTS dan Label HYBE.

Melansir dari Allkpop, Lee Ja Yeon menyatakan bahwa ia merasa ketakutan dan khawatir. Karena ‘BTS Hallyu Wave’ merupakan sebuah gerakan yang memiliki kekuatan lunak budaya terbesar yang pernah disaksikan dunia akan segera lenyap.

“Diyakini bahwa menemukan ‘The Next Beatles’ akan jadi pencapaian yang sangat sulit dan sekarang kami telah sampai pada titik di mana sulit untuk mengharapkan ‘Next BTS’ muncul dalam waktu dekat. Ada kekhawatiran besar bahwa detak jantung Hallyu akan berhenti,” katanya.

Lee Ja Yeon bahkan memohon pada BTS dan pihak agensi untuk mempertimbangkan keputusan mereka dalam memilih hiatus grup.

“Jika BTS pergi, para misionaris Hallyu dan budaya Korea, ARMY, juga pergi. Industri pariwisata Korea Selatan akan menderita dan akan sulit untuk mengharapkan masa depan bagi Korea Selatan sebagai hubungan budaya di Asia,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa ini memerlukan perhatian dan tindakan mengenai masalah ini yang mendesak. Pemerintah dan nasional Majelis Korea Selatan harus memperhatikan masalah ini sehingga ledakan Hallyu dapat terus menyebar.

Sementara itu, BTS baru saja merilis album antologinya yang bertajuk ‘Proof’. Lalu tak lama, Big Hit Music mengumumkan bahwa BTS akan ‘memulai babak baru’ di mana grup itu akan berfokus pada promosi individu untuk saat ini.

Pihak agensi menekankan bahwa ‘babak baru’ akan memberi para anggota grup ini memiliki peluang untuk berkembang sebagai artis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini