Perkenalkan TEMON, Aplikasi Konferensi Video Buatan Insinyur IT dari Lereng Gunung Merapi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di masa new normal, kebutuhan untuk menggelar konferensi video cukup besar. Mengingat semua orang masih diminta untuk menghindari tatap muka demi terhindar dari paparan wabah corona (covid-19).

Menjawab kebutuhan ini, Koperasi Satelit Desa Indonesia (KSDI) pun melakukan inovasi yaitu dengan meluncurkan aplikasi konferensi video bernama Temon.id atau TeMu ONline (TEMON) pada Rabu 14 Oktober 2020 malam.

Kabar ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pengawas KSDI, Budiman Sudjatmiko. Ia mengatakan, aplikasi TEMON ini murni buatan dari para anggota koperasi. “Temon adalah sebuah platform meeting. Ini baru tahapan beta testing,” katanya dalam rilisnya, Kamis 15 Oktober 2020.

Budiman juga mengungkapkan bahwa yang terlibat dalam pengembangan TEMON.id ini adalah tim developer dari KSDI sendiri. “Pimpinannya seorang insinyur IT dari sebuah desa di lereng gunung merapi,” ujarnya.

Founder Inovator 4.0 Indonesia itu juga memastikan bahwa aplikasi ini sudah dibekali kualitas gambar yang sudah jernih. Ia pun berjanji bahwa ke depan fitur-fitur di TEMON akan terus ditambah dan disempurnakan.

“Harapannya, aplikasi ini bisa seperti Zoom yang kerap dipakai dalam rapat-rapat virtual, sehingga bisa dipakai oleh masyarakat Indonesia, terutama di desa-desa,” katanya.

Budiman juga menjelaskan bahwa karena data-data dari Temon.id terdesentralisasi alias tidak terpusat dan ada server lokalnya, maka data penggunanya tak akan bisa bocor atau disalahgunakan oleh oknum dari luar negeri atau digunakan untuk mencari keuntungan oleh korporasi global.

“Ini murni dari teman-teman koperasi, bukan korporasi. Kalau orang luar negeri bisa, Indonesia juga harus bisa,” katanya optimis.

KSDI yang menjadi pelopor sekaligus tulang punggung terciptanya TEMON ini, menurut Budiman, sudah berdiri sejak Juli lalu, dan sudah memiliki lebih dari 10 ribu orang anggota di seluruh Indonesia.

Seperti namanya, mayoritas anggota KSDI berasal dari desa dan tesebar di 24 provinsi. Mereka datang dari beragam latar belakang. Seperti pemuda-pemudi desa, pekerja elektro, pegiat dunia, digital, serta orang-orang yang bergelut di ranah teknologi informatika.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini