Penting! Kenali Arti Warna Kotoran Telinga Bagi Kesehatan Anda

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kotoran telinga atau serumen dibuat oleh kelenjar ceruminous bersama dengan kelenjar sebaceous di saluran telinga. Komposisinya seperti lilin dan sebagian besar mengandung lemak.

Sementara itu, beberapa ahli medis percaya bahwa kotoran pada telinga menandakan kondisi umum kesehatan seseorang dan dapat memengaruhi keadaan endokrin seseorang. Misalnya bahwa sifat dan warna lilin kotoran telinga dapat berubah berdasarkan hormon dan gula darah.

Meski demikian, hal ini masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara serumen dan kesehatan secara keseluruhan.

Sementara itu menurut Dr Michael Kortbus, kotoran telinga yang normal cenderung berminyak seperti lilin dan berwarna bening, buram, kuning atau agak merah. Serumen berwarna oranye pekat pada kotoran telinga karena menunjukkan bahwa kondisi kesehatan seseorang dalam keadaan baik.

Kotoran telinga yang berwarna seperti kuning susu disinyalir mengalami infeksi. Ia menegaskan bahwa hal tersebut dipengaruhi beberapa kondisi tertentu yang memungkinkan infeksi jamur pada telinga, seperti rasa tidak nyaman, sakit dan muncul warna kemerahan.

Kortbus pun memberikan beberapa cara sederhana untuk mencegah infeksi telinga di bagian luar. Menghindari air masuk ke telinga hingga menjauhi penggunaan udara panas pada mesin pengering rambut, karena dapat menaikkan suhu hangat pada saluran telinga sehingga jamur dapat berkembang biak dengan cepat.

Adapun, kotoran telinga juga ada yang berwarna merah. Hal ini menandakan bahwa ada pendarahan pada saluran telinga. Sementara kotoran telinga yang berwarna hitam bisa jadi hanya serumen tua atau gumpalan darah tua. Hal ini bisa disebabkan jika menggaruk kuping dan tidak sengaja mengikis saluran telinga.

Selain itu, bagi orang Asia Timur dan keturunan asli Amerika memiliki kotoran telinga dengan kondisi kering dan rapuh biasa terjadi. Kondisi kulit tertentu seperti keratitis, dermatitis, eksim dan psoriasis dapat menyebabkan telinga kering dan bersisik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini