Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah momen penting dalam kehidupan demokrasi suatu negara. Di Indonesia, Pilkada menjadi salah satu ajang penentu dalam memilih pemimpin demi keberlanjutan pembangunan di daerah. Pilkada yang damai dan tertib merupakan harapan bersama demi terciptanya stabilitas politik dan sosial yang kondusif.
Untuk menciptakan situasi damai dan kondusif ini tentu harus didukung seluruh pihak. Kondisi yang damai dalam pemilihan akan menentukan kualitas dan hasil, sehingga masyarakat tidak dihadapkan pada intervensi dalam menentukan pilihannya. Pengawasan terhadap pelaksanaan Pilkada juga harus disatukan, termasuk pelibatan elemen masyarakat yang memiliki andil besar dalam menjaga kondusifitas wilayah.
Elemen masyarakat terdiri dari berbagai kelompok dan individu yang memiliki peran dan kontribusi signifikan dalam proses Pilkada. Elemen-elemen ini meliputi tokoh masyarakat, pemimpin agama, organisasi masyarakat sipil, media, dan warga negara pada umumnya.
Kehadiran tokoh masyarakat dan pemimpin agama dalam mengelaborasi Pilkada damai sangat diharapkan karena memegang peranan penting dalam menjaga situasi kondusif selama pelaksanaan Pilkada.
Dengan pengaruh yang dimiliki, tokoh masyarakat dan pemimpin agama mampu menggerakkan massa untuk mengikuti proses Pilkada dengan tertib dan damai. Seruan dan ajakan dari tokoh masyarakat, tokoh agama untuk menciptakan situasi kondusif memiliki dampak yang besar terhadap perilaku pemilih dan pendukung calon sehingga upaya tersebut harus terus digelorakan agar masyarakat memiliki informasi yang komprehensif dalam melihat isu-isu Pilkada.
Tokoh agama, tokoh masyarakat menjadi panutan banyak orang, harus lebih aktif mengadakan pertemuan dan dialog dengan berbagai pihak untuk meredam potensi konflik yang mungkin timbul. Termasuk di dalamnya juga harus mampu berperan sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa yang muncul selama proses Pilkada, dan bukan sebaliknya menjadi provokator. Selain itu, perlu menekankan nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan persaudaraan di tengah masyarakat, sehingga suasana menjelang, selama, dan setelah Pilkada tetap kondusif.
Pihak lain yang harus turut andil dalam menjaga situasi kondusif adalah Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Peran mereka dalam memberikan kontribusi tidak kalah penting dalam mendukung Pilkada damai. OMS sering kali terlibat dalam kegiatan pendidikan pemilih, pengawasan Pemilu, serta kampanye untuk menghindari politik uang dan praktik-praktik kecurangan lainnya. Dengan adanya OMS, masyarakat mendapatkan informasi yang lebih objektif dan edukatif mengenai proses Pilkada dan pentingnya partisipasi yang jujur dan adil.
Banyak OMS yang menginisiasi program-program pelatihan bagi pemilih muda, mengajarkan tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih, serta cara-cara memilih yang benar. Selain itu, OMS juga aktif dalam memonitor jalannya Pilkada untuk memastikan tidak adanya kecurangan yang bisa merusak integritas hasil Pemilu dengan bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu, kepolisian, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menciptakan suasana Pilkada yang aman dan transparan.
Sejumlah komunitas suku bangsa se-Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarbaru melaksanakan deklarasi Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 yang damai dengan komitmen mengedepankan rasa persaudaraan dan persatuan. Komunitas Dayak Kaluwarga Borneo (DKB) Kota Banjarbaru, Salam SH MH mengatakan berbeda pilihan sangat diperbolehkan dan sah, namun tetap perlu menjaga persaudaraan. Pihaknya pun berharap seluruh masyarakat Kalsel dengan beragam latar belakang suku bisa menjaga persatuan, sehingga daerah ini tetap terjaga kondusif.
Acara deklarasi ini diinisiasi Kapolda Kalsel, Irjen Pol Winarto yang mengajak semua suku bangsa dapat mendukung pelaksanaan Pilkada aman dan damai, tanpa adanya gesekkan yang dapat mengakibatkan terganggunya situasi keamanan menjelang dan setelah Pilkada.
Kapolda mengingatkan pula agar masyarakat tidak mudah terpecah belah akibat perbedaan pilihan politik di Pilkada nanti. Kapolda juga mengimbau setiap permasalahan berkaitan Pilkada dapat mengedepankan peran penyelenggara pemilihan dalam hal ini KPU dan Bawaslu.
Di sisi lain, sekelompok pedagang udang di Sidoarjo turut mendeklarasikan Pilkada Jatim 2024 yang aman dan damai. Sebanyak 75 pedagang udang turut serta dalam deklarasi tersebut. Ketua Asosiasi Pedagang Udang Wilayah Jatim di Sidoarjo, Mahmudi mengatakan deklarasi atau pernyataan sikap itu didasari adanya keinginan dari para pedagang dan masyarakat.
Mahmudi menegaskan bahwa pelaku usaha bidang peternakan dan penjualan udang berharap situasi keamanan yang kondusif demi peningkatan perekonomian di Jatim. Mahmudi menjelaskan pada pelaksanaan Pilkada Jatim 2024 nanti masyarakat bebas memilih pemimpin. Mulai dari tingkat provinsi hingga Kabupaten atau Kota. Namun, harus tetap menjaga Kamtibmas tetap kondusif.
Pihaknya berharap, siapa pun yang terpilih dalam pelaksanaan Pilkada Jatim 2024, semua elemen masyarakat harus mendukung dan bisa bekerja sama. Menurutnya, siapapun yang terpilih pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan wilayahnya dan menyejahterakan masyarakat. Mahmudi juga berpesan agar publik lebih bijak dalam menyikapi pemberitaan yang beredar di media massa maupun media sosial.
Terakhir, Asosiasi Pedagang Udang Jatim siap mendukung pelaksanaan Pilkada Jatim 2024 berjalan aman dan damai guna meningkatkan perekonomian Jatim. Asosisasi tersebut siap menolak dan melawan segala bentuk perpecahan dan berita hoaks menjelang Pilkada serentak tahun 2024 di Provinsi Jatim.
Pilkada damai adalah cerminan dari kedewasaan demokrasi suatu bangsa. Terwujudnya Pilkada damai tidak terlepas dari peran aktif dan kontribusi berbagai elemen masyarakat. Tokoh masyarakat, pemimpin agama, organisasi masyarakat sipil, media, dan warga negara memiliki peran yang berbeda-beda namun saling melengkapi dalam menjaga stabilitas dan kedamaian selama Pilkada.
Kolaborasi dan sinergi antara elemen-elemen ini menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan Pilkada yang damai dan adil. Dengan semangat kolaborasi dan sinergi yang kuat, kita semua berharap bahwa setiap Pilkada dapat berlangsung dengan damai dan tertib, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar mencerminkan kehendak rakyat dan dapat membawa daerah ke arah yang lebih baik.