Nih di Amerika dan Eropa Saja, Minum Alkohol Ada Aturannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masyarakat di seluruh dunia pasti mengenal minuman beralkohol dengan. Jika dahulu merupakan hal yang lumrah dalam mengonsumsi alkohol, tidak dengan sekarang. Banyak negara yang awalnya memperbolehkan kini melarang dengan keras.

Meski di beberapa negara Eropa masih memberikan aturan longgar perihal konsumsi minuman keras, di Inggris penikmat minuman memabukkan itu tidak memperbolehkan warganya meminum di sembarang tempat. Pada ruas-ruas jalan berbagai kota di Inggris terdapat banyak rambu-rambu yang menandai wilayah yang masuk ke dalam daerah bebas alkohol (Alcohol Restricted Areas/ARA).

Rambu-rambu itu menginformasikan hukuman dan besaran denda pada pelanggarnya. Bentuk sanksinya seperti pengenaan penalti, penyitaan, hingga kurungan penjara. Wilayah ARA juga dapat diajukan oleh warga setempat dengan mengurus ke Komite Perizinan dan Proteksi Publik.

Pada awal tahun 1920, Amerika Serikat juga menerapkan aturan yang melarang penjualan minuman beralkohol lewat Amandemen Konstitusi ke-18. Sayangnya, pelarangan ini hanya berefek hingga tahun 1933 saja. Aturan tersebut justru menjadi bumerang bagi pemerintah karena malah meningkatkan kasus penyelundupan. Kebijakan tersebut dimanfaatkan para organisasi pelaku kriminal dengan meraup keuntungan dari hasil menjual pasokan minuman alkohol di pasar gelap selama era pelarangan bisnis minuman beralkohol.

Nah, berbeda dengan di Inggris, Amerika Serikat menerapkan aturan Usia Minum Minimum Nasional yang hanya memperbolehkan warga negaranya yang berusia 21 tahun ke atas untuk minum alkohol, hal ini dilakukan untuk menghilangkan 10 persen resiko kecelakaan di jalan raya.

Selain itu, banyak negara yang telah menerapkan aturan tentang batas kadar alkohol dalam darah atau Blood Alcohol Content (BAC). Aturan ini dapat menentukan seseorang mengonsumsi minuman alkohol secara berlebihan atau tidak. Contohnya, di Amerika Serikat  untuk pengemudi berusia 21 tahun atau lebih tidak boleh mengemudi dengan BAC 0,08 persen ataupun lebih, untuk usia dibawah 21 tahun, BAC pengemudi batas legalnya adalah 0,00 hingga 0,02 persen. Jika melanggar akan di berikan tindak pidana.

BAC setiap negara memiliki standar yang berbeda-beda. Rata-rata menerapkan BAC sebesar 0,05 persen per mililiter darah.

Di Belanda, BAC adalah 0,02 persen, kemudian di Jerman dengan BAC 0,05 persen, Rusia 0,03 persen, Prancis 0,05 persen, dan Britania Raya 0,05 persen. Sama seperti di Amerika Serikat, standar BAC di negara lain juga menjadi acuan para pengemudi berkendara. Bila pengemudi melanggar aturan BAC akan diberikan sanksi sesuai aturan dari masing-masing negara. Hal ini berguna demi menekan kasus kecelakaan lalu lintas akibat pengaruh alkohol.

Reporter: Anggita Ayu Utami 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini