Mengenal Sinopharm, Vaksin yang Telah Disetujui WHO

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sinopharm telah disetujui penggunaannya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini dikemukakan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ia menegaskan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif digunakan.

“Ini menambah daftar vaksin Covid-19 yang bisa dibeli Covax, dan memberi kepercayaan pada negara-negara untuk mempercepat persetujuan regulasi, dan untuk mengimpor serta mengelola vaksin,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Adapun keputusan untuk menyetujui vaksin Sinopharm diambil oleh kelompok penasehat teknis WHO. Sebelumnya, sudah dilakukan peninjauan data klinis dan proses manufaktur sejak 26 April 2021.

“Persyaratan penyimpanannya (vaksin Sinopharm) yang mudah membuatnya sangat cocok untuk pengaturan sumber daya rendah,” kata WHO.

Maka, vaksin berjenis inactivated ini menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus, tanpa mengambil resiko respons penyakit yang serius. Selain itu, vaksin ini merupakan vaksin pertama yang dilengkapi dengan pemantau suhu pada botol vaksin.

Stiker kecil pada botol vaksin akan berubah warna saat vaksin terkena panas, dan memberi tahu petugas kesehatan apakah vaksin tersebut dapat digunakan dengan aman.

Sementara itu, dalam hal efektivitas, menurut kelompok penasehat teknis WHO kemanjurannya untuk penyakit simptomatik dan rawat inap diperkirakan 79 persen, pada semua usia. Sedangkan, efikasi pada kelompok lansia atau lebih dari 60 tahun tidak dapat diperkirakan karena hanya sedikit lansia yang ikut serta dalam uji klinis.

Meski demikian, WHO tetap merekomendasikan vaksin Sinopharm diberikan kepada lansia karena data awal dan data imunogenisitas menunjukkan bahwa vaksin kemungkinan besar memiliki efek perlindungan pada lansia.

“Tidak ada alas an teoritis untuk percaya bahwa vaksin memiliki profil keamanan yang berbeda pada populasi yang lebih tua dan yang lebih muda,” demikian pernyataan WHO.

WHO juga menyarankan bagi negara-negara yang menggunakan vaksin ini pada kelompok lansia agar tetap melakukan pemantauan keamanan dan efektivitas.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini