Mau ‘Staycation’? Yuk Intip Protokol Kesehatannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Istilah staycation atau liburan dengan menetap disuatu tempat nampaknya menjadi alternatif liburan masyarakat di kala pandemi. Sebab, mereka hanya perlu berdiam diri di vila atau hotel tanpa perlu melakukan perjalanan ke tempat lain.

Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat staycation dengan sahabat atau keluarga ya. Yuk simak!

  1. Pastikan Sehat

Meski gak kemana-mana, kamu harus perhatikan kondisi kesehatanmu dan kerabat sebelum memutuskan staycation. Jika dirasa lagi gak enak badan, mending planning staycation kamu urungkan dulu deh.

2. Tetap Jaga Jarak

Bagaimana pun, jaga jarak atau physical distancing harus selalu kamu terapkan ya, terutama saat check in atau berada di fasilitas umum. Pastikan jarakmu sudah 1 meter dengan orang lain guna meminimalisir terpaparnya virus corona.

3. Jangan Lupain Masker

Kadang, karena merasa berada dengan orang-orang terdekat, kita jadi lengah dan malas pakai masker. Jangan dilakuin ya gaes. Tetap pakai maskermu meskipun kamu staycation bareng keluarga atau sahabat.

4. Bawa Peralatan Mandi

Jika kamu staycation di hotel atau vila, biasanya peralatan mandi sudah disiapkan. Tapi, disaaat pandemi kayak gini, ada baiknya kamu bawa sendiri peralatan mandimu seperti, handuk, sikat gigi, pasta gigi, sabun dan shampo.

5. Mandi Setelah dari Fasilitas Umum

Mungkin gak afdol kalau staycation di hotel atau vila tapi gak nikmatin fasilitas umumnya seperti kolam renang atau gym. Boleh-boleh aja. Tapi setelah menggunakannya pastikan kamu langsung mandi dan ganti baju ya, biar hal-hal yang gak diinginkan tidak menimpamu dan keluarga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini