Mata Indonesia, Jakarta – Kecerobohan hidup telah membuat orang zaman sekarang longgar kepeduliannya terhadap kesehatan diri. “Selama enak, ya kita sikat. He…he…he “seloroh Rahmawati, 33, karyawan, ketika ditanya MI News, tentang pandangannya terhadap pola makan yang kini menjadi kebiasaaannya. Memang tak semua anak zaman now berpikir seperti Rahma. Tapi jika dilihat dari fenomena berkembangnya resto fast food dan sejenisnya, aroma kepedulian terhadap kesehatan diri, yang kian longgar, boleh dibilang terasa adanya.
Pola hidup yang serba tidak teratur ditambah dengan gelimang makanan berlemak, karbo berlebihan, serta menu instant, sejatinya mulai diwaspadai sejak usia dini. Hindari sebisa mungkin. Namun sayangnya yang terjadi, itu justru sering ditabrak.
Elisa Pakpahan, dokter ahli jantung di salah satu rumah sakit terkemuka di Jakarta, memprihatinkan fenomena ini. “Jadinya, sekarang banyak anak usia muda yang bermasalah pada jantungnya,”kata Elisa.
Berbagai pihak mengemukakan bahwa pola hidup yang serba longgar, biasanya dibarengi oleh kelengahan dalam mendeteksi berbagai gejala yang muncul dari tubuh. Ridwan Saleh, 37, karyawan, misalnya lebih cenderung langsung minum obat-obatan paracetamol, ketika kepalanya sakit. Ia kurang peduli terhadap apa yang membuat kepalanya jadi sakit. Darah tinggi, darah rendah, atau kolestrolkah? Saya minum paracetamol, sejam kemudian sakitnya hilang,” enteng saja Ridwan bercerita. Padahal sudah hampir setahun ini ia mengalami gejala serupa.
Kini, berbagai gejala tubuh sering kali diabaikan dan tidak disadari oleh penderitanya. Setelah komplikasi serius, baru berobat. Dan salah satu yang seringkali males dilakukan adalah memeriksakan kadar kolestrol dalam darah. Sebenarnya, ada beberapa tanda-tanda yang diperlihatkan tubuh saat kadar kolestrool tinggi. Namun Sering tak disadari kalau Kolestrol dibiarkan tidak terkendali lama-kelamaan dapat menyumbat pembuluh darah, pada akhirnya menyebabkan penyakit stroke, aterosklerosis, angina, dan serangan jantung.
Gejala Kolesterol tinggi yang wajib diwaspadai
- Nyeri di dada
Dada yang nyeri sebenarnya, salah satu pertanda serius dari komplikasi kolesterol tinggi. Kondisi ini terjadi akibat adanya plak di dinding arteri, sehingga jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang memadai. - Disfungsi ereksi
Plak yang terbentuk akibat kolesterol tinggi tidak hanya membuat dada terasa nyeri, tetapi juga menyebabkan disfungsi ereksi. Akibat aliran darah yang menuju ke penis terhambat oleh plak tersebut. - Xanthoma
Xanthoma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan penumpukan lemak sehingga membentuk benjolan-benjolan kecil (papula). lebih sering terjadi di persendian, khususnya lutut dan siku. - Xanthelasma
Kadar kolesterol yang terlalu tinggi juga berisiko menyebabkan munculnya xanthelasma. Xanthelasma adalah plak kekuningan yang muncul di sekitar kelopak mata.
Yuuk perbaiki pola hidup dan peduli terhadap gejala yang diberikan tubuh. Karena itu pertanda penting kalau kita menyayangi tubuh sendiri.
(HGP)