Mata Indonesia, Jakarta – Ular selalu menghebohkan. Apalagi kalau tiba-tiba muncul ke tengah permukiman. Itulah yang minggu silam, 20 Januari 2023, terjadi sekitar rumah warga Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Konon, Ular kobra Jawa tersebut muncul dari bawah tanah rumah warga. Untungnya, warga sigap melaporkan peristiwa ini kepada Petugas Damkar, sehingga bisa dievakuasi.
Kejadian serupa tidak hanya melanda areal pinggiran yang masih bersemak dan serba rimbun, di jakarta, yang relative sudah menjadi hutan beton pun, fenomena kedatangan ular, dialami beberapa warganya.
Musim hujan, biasanya menjadi masa rawan kemunculan ular ke tengah permukiman penduduk. Ini terjadi karena di fase ini, ular khususnya kobra bertelur. Ini adalah siklus normal dalam kehidupan ular. Di saat-saat seperti ini, ular akan mencari tempat yang ideal untuk menetaskan telurnya. Biasanya di tempat-tempat yang lembab, induk ular, bisa bertelur 25 hingga 30 butir.
Pengembangan atau perubahan fungsi lahan yang selama ini menjadi habitat hidup ular, juga membuat ular berani memasuki areal permukiman penduduk untuk mencari makan. Untuk mencegahnya, masyarakat diharapkan bisa menjaga lingkungannya. Warga harus sering membersihkan rumah. Membangun sistem sirkulasi dan masuk sinar matahari untuk mencegah kelembaban di dalam rumah.
Membiarkan sampah menumpuk dan tergeletak dalam waktu lama, bisa mengundang tikus, yang akhirnya mendorong ular untuk mengikuti bau tikus. Ular selalu mengikuti ke mana pun sumber makanannya pergi. Selain itu, naluri ular untuk mencari tempat berlindung dari predatornya, atau berlindung dari suhu yang ekstrem di sekitarnya. Sering membuatnya nyasar sampai ke permukinan penduduk.
Jika suatu saat pembaca melihat ada ular di tengah permukiman, Jangan panik. Bisa melaporkan kasus ular atau hewan berbahaya lainnya lewat emergency call center di 112 atau nomor piket 24 jam BPBD di 021-5582144. Atau jika di luar Jakarta, bisa menghubungi Dinas Damkar setempat
(HGP)