Kisah Hidup Susan Sarandon, Bagikan Pengalaman Jadi Artis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktris senior Susan Sarandon membagikan kisah kehidupannya pada publik. Hal itu terungkap dalam acara Mola Living Life di Mola TV, Jumat 4 Juni 2021.

Dalam acara tersebut, wanita 74 tahun itu memulai ceritanya dengan membahas politik di Amerika Serikat. Ia menyampaikan sedikit tentang pendapatnya mengenai terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS.

Tak sampai di situ, Susan juga bercerita pengalamannya sebagai aktris Hollywood yang sukses. Susan mengaku senang menjadi aktris karena ia bisa menyampaikan pesan melalui tokoh yang ia perankan.

“Peran yang saya jalankan di dunia film memberikan pelajaran dan pengalaman kehidupan di dunia nyata,” kata Susan.

Selama berkarier, berbagai tantangan pun pernah ia alami. Salah satunya saat bermain peran pada sebuah film horor komedi musikal The Rocky Horror Picture Show. Susah mengaku dirinya terkena pneumonia.

“Pada saat syuting, saya menderita pneumonia. Saat itu bulan Januari dan udara sangat dingin di Inggris. Saya bisa melewatinya setelah mendapatkan energi di dalam diri untuk menjadi lebih kuat,” ucapnya.

Selama berkarier di dunia perfilman, Susan telah menyabet beberapa penghargaan. Di antaranya Academy Award (1980), British Academy Film Award (1994), dan Screen Actors Guild Award (1995).

Kini, di usianya yang tak lagi muda. Susan tetap aktif dengan kegiatan yang digelutinya. Ia pun masih aktif berperan sebagai aktris sekaligus produser dan aktivis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini