Kaum Ibu Harap hati-hati! Anak Salah Diberi Bekal Makan Siang Bisa Bikin Mati Muda

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebiasaan memberikan makan siang bagi anak tentu menjadi opsi yang baik bagi seorang ibu. Selain kebersihannya terjaga dibanding makanan yang dibeli di luar, bekal yang dibawa dari rumah juga mampu mencegah masuknya berbagai penyakit termasuk corona.

Tapi yang perlu dicatat, Ternyata kebiasaan ibu membawakan bekal makan siang tanpa memikirkan nutrisi bisa menempatkan anak-anak pada risiko tinggi masalah kesehatan. Bahkan bisa mendatangkan kematian di usia muda.

Sebuah penelitian yang dilansir oleh The Sun, 98 persen bekal makan siang anak-anak biasanya mengandung terlalu banyak gula dan tinggi lemak jenuh.

“Orangtua secara tidak langsung telah memperpendek usia anak-anaknya dengan memberikan ratusan pound makanan kemasan untuk bekal makan siang mereka selama setahun,” kata Paul Evans dari School Health UK dan Obesity Society.

Paul Evans mengatakan kalau makanan kemasan seperti kentang hingga puding mengandung banyak gula tambahan. Maka ia pun mendesak para orangtua untuk tidak membawakan anak-anaknya makan siang kemasan.

“Jika semua anak diberi makan kue, keripik atau makanan kemasan lain, menu itu merusak kesehatan tubuhnya yang masih dalam masa pertumbuhan,” ujarnya.

CEO School Food Matters, Stephanie Wood juga menemukan bahwa hanya 17 persen bekal makan siang anak-anak yang mengandung sayuran. Lalu hanya 1,6 persen anak yang makan siangnya memenuhi gizi standar.

“Makanan yang sehat untuk anak-anak adalah makanan bergizi seimbang,” katanya.

Jadi, mulai sekarang para ibu harap jangan memberi anak-anak makan siang dari kemasan dan perhatikan keseimbangan gizinya ya!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini