Jangan Abaikan Jamur di Makanan, Efeknya Buruk Bagi Kesehatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di dalam situsnya menjelaskan bahwa efek beberapa mikotoksin yang dibawa makanan bersifat akut dengan gejala penyakit parah yang muncul dengan cepat setelah konsumsi produk makanan yang terkontaminasi mikotoksin. Seperti diketahui, mikotoksin adalah senjenis racun yang berasal dari jamur atau Penicilium crustosum.

Terdapat beberapa contoh kebiasaan yang tidak disadari, padahal efeknya berbahaya bagi kesehatan. Misalnya, enggan untuk membuang roti yang telah kedaluwarsa. Beberapa orang memilih untuk memotong bagian yang berjamur dan menyimpan bagian yang aman untuk dimakan.

Padahal, hal ini berisiko membuat tubuh kita menjadi korban pembusukan makanan. Sebagian besar jamur yang muncul pada makanan, bisa dibilang merupakan salah satu kerajaan tersembunyi di Bumi yang terpisah dari hewan dan tumbuhan sebagai eukariota.

Tergantung pada makanannya, jamur dapat meresap jauh ke dalam makanan menggunakan rangkaian akar yang disebut hifa yang menyebar dengan mudah melalui makanan lunak, seperti roti.

Meski, beberapa dinilai aman dimakan oleh manusia seperti untuk membuat keju dan kecap namun ada banyak lainnya yang harus dihindari. Seperti jamur yang ada roti.

Menurut IFL Science, jamur yang tampak pada permukaan roti memperlihatkan bahwa jamur telah mencapai tahap reproduksi dan mengirimkan spora yang akan dengan mudah dan cepat menyebar ke rongga-rongga roti.

Mungkin membuang roti yang kedaluwarsa terasa sangat disayangkan. Namun, hal tersebut penting untuk kesehatan. Sementara itu, solusi lainnya yaitu bisa dengan menyimpan makanan di kulkas supaya tahan lebih lama.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini